Satu hal yang sempat jadi gas air mata disinyalir kadaluarsa.
Pasalnya, efek yang ditimbulkan menjadi lebih berat seperti iritasi yang cukup parah pada beberapa korban.
Terkait hal ini, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengakui ada beberapa gas air mata yang kadaluarsa pada Tragedi Kanjuruhan.
Gas air mata tersebut sudah kadaluarsa pada tahun 2021.
"Ada beberapa yang ditemukan ya yang tahun 2021, saya masih belum tahu jumlahnya."
"Tapi itu akan didalami tim Puslabfor, tapi sebagian besar yang digunakan tiga jenis ini," kata Dedi Presetyo dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (10/10/2022).
Baca Juga: Sambil Menangis, Bintang Timnas Malaysia: Timnas U-17 Indonesia Sangat Sulit Dikalahkan
Dedi berdalih jika gas air mata yang kadaluarsa justru harusnya kekuatannya menurun.
Hal ini membuat gas air mata tersebut secara teori tidak bisa bekerja dengan efektif saat ditembakkan.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas TV |
Komentar