Kartun tersebut memberi simbol bahwa Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia kerap dihujani kritikan dari pihak luar.
Dilansir BolaSport.com dari Mathrubhumi, tulisan dalam surat kabar tersebut berisikan ajakan untuk menghentikan kampanye buruk.
"Mari hentikan kampanye kotor dan bekerja sama untuk Piala Dunia yang menyatukan masyarakat," bunyi tulisan tersebut.
Sejak terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada tahun 2010 lalu, banyak yang mengkritik keputusan tersebut.
Pasalnya, Qatar bukanlah negara yang kental dengan unsur sepak bola dan merasa tak seharusnya menjadi tuan rumah.
Terlebih lagi, dalam berjalannya pembangunan disebutkan bahwa sebagian para pekerja diperlakukan kurang manusiawi.
Mengingat hal tersebut, maka banyak dari media menyoroti perlakuan Qatar ini terkait dugaan pelanggaran HAM.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Mathrubhumi |
Komentar