Kabut yang menyeliputi lapangan sepak bola pada hari kedua, Sabtu (8/10/2022), semakin menambah keseruan tim PFA. “Kami seperti berlatih di Eropa,” kata asisten pelatih Kelly Pepuho, yang baru pertama kali berkunjung ke Tembagapura.
Asisten pelatih PFA lain, Melky Papare, sangat bersyukur anak-anak PFA dapat berlatih di Tembagapura.
Selain merasakan udara dan suasana berbeda di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, berlatih dengan disaksikan karyawan dan keluarga PT Freeport Indonesia akan mengasah kepercayaan diri para pemain.
Tak hanya berlatih sepak bola, rombongan Papua Football Academy juga berkesempatan bertemu dengan senior management PT Freeport Indonesia yang berada di Tembagapura.
Coach Wolfgang Pikal memperkenalkan PFA, akademi sepak bola pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip FIFA Children Safeguarding.
Baca Juga: Jaring 21 Pemain, Papua Football Academy Cari Bakat Selesai di Jayapura
Wolfgang juga menceritakan bagaimana pengelolaan akademi yang dijalankan dengan tidak meninggalkan pendidikan serta pembentukan karakter individu.
“Saya terkesan dengan perilaku anak-anak PFA. Bukti bahwa mereka tidak hanya diajarkan bermain sepak bola dengan baik, juga mendidik para siswa menjadi individu yang berkarakter baik."
"Saya punya harapan besar terhadap mereka,” kata George Banini, Executive Vice President of Operation PT Freeport Indonesia.
Pendapat senada juga disampaikan Brian Esser, Executive Vice President Side Administration PT FI.
“Saya yakin, program ini tidak sia-sia. Anak-anak Papua akan mendapatkan pelajaran dan pengalaman berharga selama mereka berada di Papua Football Academy.”
Kesempatan siswa Papua Football Academy berlatih di Tembagapura, area kerja PT Freeport Indonesia, mengingatkan kita akan pengalaman istimewa yang didapat tim nasional Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri pada Februari 2013.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | PAPUA FOOTBALL ACADEMY |
Komentar