BOLASPORT.COM - Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, mengatakan bahwa sektor asuhannya telah mencapai target pada kalender kompetisi 2022 yang menyisakan tur Eropa.
Pada 2022, tiga tunggal putra Indonesia naik podium kampiun. Jonatan Christie menjuarai Swiss Open 2022, Chico Aura Dwi Wardoyo keluar sebagai juara Malaysia Masters 2022, sementara Anthony Sinisuka Ginting meraih titel pada Singapore Open 2022.
Sementara itu, Shesar Hiren Rhustavito saat ini menempati peringkat ke-23 dunia.
"Tunggal putra sudah mencapai target sepanjang 2022. Kalau kami ingin semuanya meraih target juara. Tetapi, perjalanan dari 2022 ini tidak gampang. Misalnya Ginting sempat down," kata Irwansyah saat ditemui BolaSport.com.
Baca Juga: MotoGP Australia 2022 - Jack Miller Masih Berhasrat Kejar Gelar
"Dia bisa mencapai sekarang sudah prestasi yang bagus karena untuk kembali lagi tidak gampang. Pemain yang sudah dari bawah pikirannya untuk naik itu tidak mudah. Tetapi, Alhamdulillah bisa," ucap Irwansyah.
"Jojo juga sudah 3 kali final, satu juara. Setelah itu, Chico juara. Jadi menurut saya, hasil tunggal putra sejauh ini bagus karena tidak kosong gelar walaupun orangnya beda-beda dari tiga turnamen berbeda. Mudah-mudahan Shesar menyusul," tutur Irwansyah.
Saat ini, empat tunggal putra Indonesia tengah dipersiapkan untuk mengikuti Denmark Open 2022 (18-23 Oktober) dan French Open 2022 (25-30 Oktober)
"Ada tur Eropa yakni Denmark Open, French Open, dan Hylo Open. Bisa juga ada yang ke Australia, tetapi kami lihat dari hasil-hasil di tiga turnamen itu dulu karena mengejar poin untuk BWF World Tour Finals," tutur Irwansyah.
"Mudah-mudahan dua turnamen saja sudah cukup untuk raih poin karena memang baru Januari saya disini sebagai pelatih tunggal putra di pelatnas."
"Chico apalagi, dia lebih muda dan saat latihan semangat sekali. Insha Allah dia bisa sama dengan pemain di atasnya. Kento Momota (Jepang) sudah mengakui serangan Chico. Adu fisik dengan Momota tidak perlu khawatir karena Chico kuat fisiknya," ucap Irwansyah.
Namun, etelah menjuarai Malaysia Masters 2022, Chico mengalami penurunan performa.
"Setelah Malaysia Masters, saat itu saya sudah bilang yang dipikirannya kan ini baru juara. Saya bilang jangan kepikiran begitu, kamu yang penting enjoy dulu saja karena tidak ada target kalau untuk kamu (Chico)," aku Irwansyah.
"Tetapi, karena tekanan itu dibuat mereka sendiri 'saya tidak boleh kalah nih'. Yang ada di pikiran Chico, habis juara harus juara lagi untuk membuktikan konsistensi sehingga itu menjadi beban," ucap Irwansyah.
"Jadi mainnya kencang, tangannya kencang. Saya bilang its okay. Ini semua tahap seperti perjalanan tangga, Kalau tidak begitu, dia tidak belajar bagaimana meng-handle kalau dia sudah jadi pemain top dengan mengatasi pressure."
"Memang semua pemain mau juara, tetapi tidak berlebihan. Kita harus belajar feeling juga makanya ada bagusnya dia kalah. Bukan saya syukuri ya kalah. Tetapi, bagus untuk ke depan agar dia belajar lagi. Jadi tidak terlalu tegang untuk memikirkan bagaimana ya."
"Tetap fokus mati-matian, tetapi lebih relaks. Itu harus diarahkan terus dan dia pemain yang belum biasa menangani hal seperti itu. Tiba-tiba juara dan dia sebenarnya kaget. Kalau Chico sebenarnya sudah bisa diunggulkan, tetapi kalau juara dia juga kaget sehingga shock saja. Mau juara lagi harus belajar dan membuktikan. Jadi, dia bisa belajar mengatur feeling."
Irwansyah memastikan bahwa sektor tunggal putra Indonesia siap tempur menghadapi tur Eropa.
"Pemain utama sudah pasti yang paling bagus, tetapi untuk stabil mereka masih oke juga. Makanya kami jadikan mereka lebih enjoy saja. Kalau mereka sudah tertekan banget itu tetap disiplin keras dengan cara saya supaya mereka nyaman, tetapi mau mati-matiannya lebih."
"Saya juga menekankan disiplin kepada mereka, tidak bisa sembarangan karena disini mereka mencari prestasi. Kalau kita terlalu lembut, membiarkan saja tidak bisa. Kamu harus disiplin. Tidak usah bilang marah mereka sudah mengerti," ucap Irwansyah.
Saat ini, Irwansyah menangani sembilan pemain di PBSI tanpa kehadiran asisten pelatih. Sebelumnya, Irwansyah merupakan asisten pelatih tunggal putra bersama pelatih, Hendry Saputra Ho.
"Saya tidak ada asisten karena belum ada tambahan dari PBSI. Saya me-manage 9 pemain utama. Ya tidak gampang, tetapi kami ini tidak mau lemah. Kami benar-benar mau kerja apa pun fasilitasnya, dalam keadaan apa pun," tutur Irwansyah.
Baca Juga: MotoGP Australia 2022 - Pol Espargaro Siap Tampil Garang Usai Rehat dengan Keluarga
"Kalau niatnya ingin kerja, menurut saya kami harus bisa. Alhamdulillah sejak menjadi pelatih pada Januari tidak gampang. Rambut jadi semakin putih saja ha-ha-ha. Belum lagi orang ngomong apa jadi menurut saya oke sajalah."
"Yang penting, kami tidak ada niat yang macam-macam. Makanya saya bangga dengan pemain-pemain saya, mereka menghargai saya, kerja keras saya dan saya juga menghargai kerja keras mereka. Kami satu tim harus benar-benar kokoh. Makanya saya bilang hasilnya Insha Allah datang."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar