BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, mengaku telah melakukan persiapan secara maksimal untuk melakoni tur Eropa.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mendapat waktu istirahat cukup panjang sekitar satu bulan setengah sebelum kembali bertanding pada Denmark Open 2022.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yNG saat ini berada di ranking enam dunia tersebut terakhir kali bertanding pada Japan Open 2022 yang digelar pada akhir bulan Agustus lalu.
Pada Japan Open 2022, juara Malaysia Masters 2022 itu terhenti pada babak perempat final.
Fajar/Rian takluk dari wakil Negeri Tirai Bambu, Liang Wei Keng/Wang Chang lewat pertandingan rubber game dengan skor akhir 18-21, 21-19, 16-21.
Setelah libur panjang dan kembali mengisi tenaga, Fajar/Rian siap untuk tampil pada Denmark Open 2022 yang akan dimulai pada 18-23 Oktober mendatang. Dua hari berselang, Fajar/Rian akan langsung turun bertanding di Prancis Open 2022.
Dua turnamen tersebut merupakan turnamen yang memiliki prestise tersendiri untuk para pemain, pasalnya turnamen tersebut berlevel Super 750.
Fajar/Rian mengaku sudah siap untuk bermain pada dua turnamen tersebut karena persiapan yang mereka lakukan sudah maksimal.
Selama satu bulan lebih Fajar/Rian mengaku sudah memaksimalkan semua aspek mulai dari fisik, teknik, dan tentunya mental bertanding.
Baca Juga: Kento Momota, Bulu Tangkis yang Menyakitkan, dan Turunnya Rasa Percaya Diri
"Menurut saya Denmark Open, sudah sama seperti French Open karena Super 750," ucap Fajar kepada media, termasuk BolaSport.com.
"Pastinya yang ikut di Prancis Open juga akan main di Denmark Open juga, kebanyakan seperti itu."
"Untuk persiapan, ya kita sudah lebih dari satu bulan setengah berlatih sampai keberangkatan nanti."
"Sudah maksimal dari segi fisik, teknik, dan kondisi juga sudah siap."
Karena Eropa dan Indonesia secara cuaca berbeda, Fajar/Rian mengaku untuk penyesuaian akan menambah porsi pemanasan sebelum turun bertanding.
Meski harus menghadapi cuaca yang dingin, Fajar/Rian mengaku salah satu keuntungannya adalah tidak ada ac di venue.
Hal tersebut tentunya membuat shuttlecock menjadi lebih mudah dikendalikan karena gangguan angin sangat sedikit.
"Disana udaranya dingin, jadi nanti pemanasannya ditambah agar lebih panas," ucap Rian.
"Jadi mungkin perbedaannya dari segi pemanasan saja, dari segi lain-lainnya mungkin kurang lebih sama aja."
Baca Juga: Indonesia International Challenge 2022 - Syabda Jaga Asa Tunggal Putra Indonesia
"Yang diantisipasi shuttlecocknya, kalau di Eropa kebanyakan agak berat karena cuaca, sudah dingin jadi tidak ada AC."
Untuk target terdekat setelah Denmark Open 2022 dan Prancis Open 2022, Fajar/Rian ingin bermain di Australia.
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kondisi mereka sebelum turun di BWF World Tour Finals pada bulan Desember nanti.
"Mungkin setelah Denmark dan Prancis kita akan main di Australia, karena biar di Prancis ke BWF World Tour Finals tidak kosong" ucap Fajar.
"Kita pengen ada pertandingan disana, di tengah-tengah biar momen dan feelnya tidak hilang."
"Untuk target itu lolos dulu di BWF World Tour Finals 2022 karena ini kesempatan terbuka buat kita berdua semoga bisa main dan bisa kasih yang terbaik di sana."
Baca Juga: Indonesia International Challenge 2022 - Saling Percaya Bawa Nita/Tryola Makin Solid
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar