BOLASPORT.COM - Akibat dari Tragedi Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022 lalu memang masih begitu terasa untuk korban. Sehingga PSSI membuka posko trauma healing di Malang pada Senin pekan depan.
Efek samping dari tragedi Kanjuruhan memang masih begitu melekat apalagi untuk korban tak hanya luka secara fisik saja.
Akan tetapi, secara psikis untuk korban yang merasakan Tragedi Kanjuruhan langsung pastinya ikut terdampak.
Dalam panggilan PSSI ke Kantor Komnas HAM, di Jakarta, Kamis (14/10/2022) itu federasi mendapatkan beberapa saran.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ancam Mundur Bila Iwan Bule Mundur dari Ketum PSSI, Presiden Jokowi Angkat Bicara
Salah satu sarannya yakni PSSI diminta mendatangkan tim tauma healing untuk korban.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sonhadji yang mewakili Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memberikan pernyataan ke wartawan.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu lagi-lagi menghindari pertemuan dengan media seusai memenuhi pemanggilan Komnas HAM.
Sonhadji menyampaikan bahwa memang ada beberapa saran yang diberikan demi kebaikan sepak bola Indonesia ke depannya.
Selama pertemuan itu ada beberapa hal yang dibahas dari menjelaskan hukungan antara PSSI dengan PT LIB, panitia pelaksana pertandingan hingga mekanisme penjatuhan hukuman.
Dari hasil itu ada beberapa hal yang digaris bawahi terutama untuk trauma healing.
“Dari hasil pertemuan itu catatan yang menjadi atensi dari Komnas HAM untuk perbaikan kami rangkum terlebih kesekjenan akan tidak lanjuti termasuk atensi Komnas HAM tentang adanya trauma healing,” ujar Sonhadji kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Komnas HAM.
Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Putri Indonesia Naik 4 Tingkat setelah Tumbangkan Singapura
“Ini yang digaris bawahi Komnas HAM dan respon PSSI. Senin depan akan dibawa tim trauma healing di Malang yang akan menangani masyarakat yang terdampak.
“Sampai tenaga medis tadi juga disinggung (untuk didatangkan)," ucapnya.
Sementara itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi menambahkan bahwa yang mendapat penanganan trauma healing tidak hanya para korban.
Tetapi juga kepada para pemain, panpel, termasuk perangkat pertandingan yang saat itu bertugas.
Hal ini harus dilakukan karena bukan hanya korban yang merasakan tekanan psikis.
Untuk itu, pemain hingga perangkat pertandingan juga dipastikan akan mendapat bantuan juga.
“Mereka yag dihadapan korban, mohon maaf, yang terinjak-injak, bersama yang selamat melakukan evakuasi. Mereka juga pasti trauma,” kata Yunus.
Bahkan Ketum PSSI, Iwan Bule juga turut merasakan trauma atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sedikitnya 132 orang tersebut.
Baca Juga: Kembali Hindari Wartawan, Iwan Bule Tunjuk Exco PSSI Beberkan Hasil Pertemuan dengan Komnas HAM
Yunus Nusi mengatakan bahwa Iwan Bule berada di Malang selama delapan hari setelah kejadian tepat tanggal 1 Oktober 2022.
Pada 2 Oktober hingga delapan hari ke depan ia berada di Malang.
Ditambah lagi banyaknya hujatan yang diberikan untuknya, sehingga PSSI mengklaim Iwan Bule juga merasakan trauma.
“Beliau berhadapan dengan para korban, keluarga korban, lalu anda lihat sendiri bagaimana beliau di-bully, dihabisi di media, pastilah sebagai seorang manusia ada ngggak enaknya. Terkadang beliau juga berpikir ke sana,” tuturnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar