"Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama, satu keluar bisa masuk lagi untuk nolong lagi lalu mati."
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan - Anggota DPR RI Minta Kadiv Humas Polri untuk Tidak Memperkeruh Suasana
"Ada yang terinjak-injak mati, ada yang susah bernafas lalu mati, itu terlihat di CCTV," lanjutnya.
Kemudian, Mahfud MD menyebutkan dampak lanjutan yang jauh lebih mengerikan dari tembakan gas air mata aparat keamanan.
Secara tersirat, Mahfud MD menyatakan bahwa tembakan gas air mata membuat para penonton panik.
Hal tersebut yang membuat banyak yang berdesak-desakan di tangga yang menyebabkan banyak yang meninggal dunia, cacat dan sedang kritis.
"Kemudian yang mati dan cacat serta kritis, dipastikan itu terjadi desak-desakan karena adanya gas air mata yang disemprotkan. Itu penyebabnya," ujar Mahfud MD.
Baca Juga: Diisukan Bakal Mundur dari Timnas Indonesia, Berapa Sisa Durasi Kontrak Shin Tae-yong?
"Adapun peringkat keterbahayaan racun pada gas itu sekarang sedang diperiksa oleh BRIN."
"Tetapi apapun hasil pemeriksaan dari BRIN dari mengoreng kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," lanjut Mahfud MD.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar