“Jadi seperti Stadion Manahan, itu kan sudah standar, kemudian GBT itu sudah dan GBLA sudah, I Wayan Dipta juga sudah,” kata Amali.
Stadion-stadion tersebut dinyatakan sudah bisa digunakan bisa digunakan dan standar FIFA.
“Kami sepakat dengan PUPR bahwa stadion-stadion yang akan digunakan dan memiliki penonton banyak itu yang kami audit termasuk Kanjuruhan. Tapi untuk perintah Presiden itu minta yang belum sesuai standar FIFA itu harus direnovasi.”
Lebih lanjut, Amali memastikan bahwa untuk proses renovasi stadion nantinya pasti akan mengikuti standar FIFA.
Dari masalah tempat duduk hingga standarisasi FIFA yang begitu tinggi dan harus diterapkan.
Sehingga nantinya stadion-stadion tersebut bisa digunakan dengan memiliki jaminan tinggi terkait keselamatan dan keamanan.
Baca Juga: Diminta TGIPF Bertanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan, Kantor PSSI Dijaga Ketat
“Pasti standar FIFA dan pasti single seat. Bayangan kami Kanjuruhan itu akan sama dengan Stadion Manahan. Karena Manahan juga sudah diinspeksi oleh FIFA juga. Jadi mudah-mudahan kementerian PUPR akan mengerjakan itu. Ini masih direncanakan dan dalam rancangan. Mungkin akan dimulai Tahun depan," tutur Amali
"Jadi klub yang menggunakan itu baik Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 harus mencari tempat lain sampai itu (renovasi stadion) selesai. Pak Presiden konsisten harus diaudit dan direnovasi. Untuk pintu juga itu nanti kalau ada yang sempit akan di renovasi dan diperlebar.”
"Yang penting bisa digunakan dulu tapi harus sesuai dengan standar. Dan yang belum standar sama sekali itu akan direnovasi, sehingga klub yang akan menggunakan itu dipersilakan untuk mencari stadion lain.”
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar