Selain itu, Mochamad Iriawan dan jajaran cenderung mengabaikan berbagai peraturan dan standar yang sudah dibuat sebelumnya serta saling lempar tanggungjawab pada pihak lain.
Sikap dan praktik tersebut dianggap sebagai akar masalah yang sudah berlangsung bertahun-tahun dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola.
Baca Juga: FIFA Tegur Sejumlah Wartawan, Diminta Pulang dari Kantor PSSI
Mahfud MD menjelaskan, meski pemerintah tida bisa mengintervensi, pihaknya menyarankan para pengurus PSSI mengundurkan diri.
Pengunduran diri sebagai bentuk tanggung jawab moral atas tragedi yang menewaskan sedikitnya 132 orang.
"Kalau mereka melakukan langkah karena tanggung jawab moral dan etik, termasuk mundur, di organisasi mana pun bisa. Maka kita bilang tanggung jawab moral, bukan tanggung jawab hukum," ujar Mahfud.
Selain meminta Ketum PSSI dan Jajaran untuk mengundurkan diri, TGIPF juga merekomendasikan beberapa poin penting lainnya.
PSSI diminta mempercepat Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas dan profesional.
PSSI juga dituntut agar merevisi statuta dan peraturan dalam rangka pelaksanaan prinsip tata kelola organisasi yang baik.
Dalam hal penyelamatan, PSSI tidak cukup hanya berpedoman pada Regulasi PSSI yang isinya banyak bertentangan dengan prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik.
Namun perlu didasarkan pada prinsip menyelamatkan kepentingan publik/keselamatan rakyat (salus populi suprema lex esto).
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar