Dengan tema tersebut tentu saja pembahasan utama adalah mengenai keselamatan dan keamanan di area stadion Dipta saat menggelar pertandingan.
Pieter Tanuri mengatakan ini memang luka mendalam untuk sepak bola Tanah Air.
Baca Juga: PSSI Dorong Pemain Indonesia Jajaki Karier di Belanda
Tragedi Kanjuruhan tak hanya tanggung jawab satu atau dua orang saja.
Oleh karena itu, alih-alih saling lempar kesalahan, justru Bali United mengambil pelajaran dari insiden menyakitkan tersebut.
Tim asal Pulau Dewata itu memilih menyikapi dengan langsung menggelar sosialisasi demi keselamatan dan keamanan suporter.
“Kita semua harus melihat kejadian masa lalu ini untuk melihat ke depan. Melalui tragedi Kanjuruhan semua pihak bukan saling menyalahkan tapi bisa belajar,” ujar Pieter Tanuri sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
“Dari pihak keamanan, kepolisian, suporter, panitia pelaksana dan semua aspek dalam pertandingan. Semua saling bersatu dan mendukung. Bisa dilihat dari bersatunya beberapa suporter yang terkenal rivalitasnya,” ucapnya.
Menurut Pieter Tanuri ini menjadi momen untuk semua pihak berbenah dan menyatukan semua pihak agar sepak bola Tanah Air lebih baik lagi.
Untuk itu, ia menjanjikan bahwa Bali United akan meningkatkan standar keamanan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Baliutd.com |
Komentar