Sebaliknya, Real Madrid hanya mampu membuat delapan tembakan dengan empat di antaranya tepat sasaran.
Dilansir BolaSport.com dari Mundo Deportivo, hanya ada satu sisi positif yang tampak dari Barcelona di balik kekalahan mereka dari Real Madrid.
Dari kuarter pertama satu jam babak kedua, ketika Xavi Hernandez mulai melakukan perubahan dalam timnya, Barca meningkatkan intensitas dan agresivitas, mencetak setidaknya satu gol melawan Madrid yang lesu.
Itu adalah reaksi yang ditunjukkan Xavi Hernandez untuk membuat timnya tampil setidaknya bisa memberikan perlawanan tidak hanya sekadar pasrah dengan hasil.
Satu-satunya hal yang luar biasa, tanpa diragukan lagi, tentang Barca adalah perubahan sistem dan pergantian pemain.
Baca Juga: 2 Gol Cristiano Ronaldo untuk Kemenangan Man United Dicuri Wasit, Erik ten Hag Hanya Bisa Diam
Xavi mengutak-atik pertahanan sejak awal setelah melakukan kesalahan dalam pertandingan melawan Inter Milan.
Dia meninggalkan Pique di bangku cadangan dan memberi kesempatan Jules Koundé penampilan starter.
Di sisi kanan, dia memercayai Sergi Roberto dan kontinuitas untuk Busquets di poros tengah, meski dia tidak melakukan pelanggaran saat diperlukan.
Taktik 4-3-3 terus berlaku dan pemain yang dipilih tetap menjalankan skema itu, setidaknya satu jam.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Mundo Deportivo |
Komentar