"Negeri ini membutuhkan polisi yang profesional, bukan polisi yang cenderung omnibus of power, bukan polisi yang cenderung menyalahgunakan kewenangan," ujar Andi Irfan.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Negosiasi Batal, Park Hang-seo Tinggalkan Timnas Vietnam Usai Piala AFF 2022
"Kita semua cinta polisi, kita butuh polisi. Tidak ada negara demokratik, tidak ada hukum yang adil kalau polisinya tidak beres."
"Keadilan hukum hanya bisa diwujudkan kalau polisi kita bersih dan profesional," katanya lagi.
KontraS juga berharap tragedi Kanjuruhan ini bisa menjadi momentum bagi Kepolisian Indonesia untuk berbenah.
Caranya adalah dengan menjunjung tinggi keadilan tanpa intervensi dan tendensi kepentingan.
"Mari kita gunakan momentum ini bukan untuk saling menyalahkan, yang salah ya salah, tidak usah dilindungi," kata Andi Irfan mengakhiri.
Baca Juga: RESMI - AFC Putuskan Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023
Sebelumnya, Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Pada tragedi memilukan tersebut, lebih dari 132 orang dilaporkan meninggal dunia.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar