Espargaro masih memiliki defisit 27 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang berhasil menggusur Quartararo dari pemuncak klasemen.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bingung Alami Crash pada MotoGP Australia
Secara hitung-hitungan matematika Espargaro memang masih memiliki peluang untuk menjadi juara dunia, karena masih ada 50 poin penuh yang bisa diperebutkan dalam dua balapan terakhir.
Akan tetapi, Espargaro tampaknya sudah menunjukkan tanda-tanda untuk menyerah karena dalam tiga balapan terakhir dia tidak menuai hasil positif.
"Sulit. Dalam tiga balapan terakhir kami telah menunjukkan bahwa bersama dengan tim kami tidak dapat memperjuangkan gelar," ucap Espargaro dikutip Bolasport.com dari Speedweek, Senin (17/10/2022).
"Kami kehilangan banyak poin, hanya mendapat dua belas poin dalam tiga balapan terakhir."
"Itu tidak cukup untuk perebutan gelar. Secara teori masih memungkinkan."
Lebih lanjut Espargaro menilai akan sangat sulit untuk bersaing dengan Bagnaia yang performanya justru konsisten setelah jeda musim panas.
Baca Juga: Hati-hati Marc Marquez, Alex Rins dan Joan Mir Bakal Jadi Rival Saat Datang ke Honda
Bagnaia dalam beberapa balapan terakhir juga cukup bagus, Desmosedici tunggangannya juga sangat cepat.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar