BOLASPORT.COM - Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro mulai menujukkan tanda-tanda menyerah untuk memperebutkan gelar Juara Dunia MotoGP 2022.
Sebelum balapan di Sirkuit Phillip Island, Australia, Espargaro menjadi salah satu pembalap yang memiliki peluang besar untuk meraih gelar Juara Dunia MotoGP 2022.
Hal itu karena dia hanya tertinggal 20 poin dari pemuncak klasemen yang kala itu masih dipegang Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha.
Namun hasil kurang memuaskan pada MotoGP Australia 2022 akhir pekan lalu tampaknya membuat peluang tersebut semakin berat untuk diwujudkan.
Memulai balapan dari posisi keempat, Espargaro tidak bisa mempertahankan posisinya sampai akhir balapan.
Espargaro terus mengalami penurunan posisi terutama memasuki pertengahan balapan.
Hingga pada akhirnya Espargaro hanya mampu menyelesaikan balapan di tempat kesembilan dan mendapatkan tujuh poin tambahan.
Jatuhnya Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) tidak terlalu memberikan dampak untuk Espargaro.
Pembalap berusia 33 tahun tersebut tetap berada di urutan ketiga klasemen sementara dengan 206 poin.
Espargaro masih memiliki defisit 27 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang berhasil menggusur Quartararo dari pemuncak klasemen.
Baca Juga: Fabio Quartararo Bingung Alami Crash pada MotoGP Australia
Secara hitung-hitungan matematika Espargaro memang masih memiliki peluang untuk menjadi juara dunia, karena masih ada 50 poin penuh yang bisa diperebutkan dalam dua balapan terakhir.
Akan tetapi, Espargaro tampaknya sudah menunjukkan tanda-tanda untuk menyerah karena dalam tiga balapan terakhir dia tidak menuai hasil positif.
"Sulit. Dalam tiga balapan terakhir kami telah menunjukkan bahwa bersama dengan tim kami tidak dapat memperjuangkan gelar," ucap Espargaro dikutip Bolasport.com dari Speedweek, Senin (17/10/2022).
"Kami kehilangan banyak poin, hanya mendapat dua belas poin dalam tiga balapan terakhir."
"Itu tidak cukup untuk perebutan gelar. Secara teori masih memungkinkan."
Lebih lanjut Espargaro menilai akan sangat sulit untuk bersaing dengan Bagnaia yang performanya justru konsisten setelah jeda musim panas.
Baca Juga: Hati-hati Marc Marquez, Alex Rins dan Joan Mir Bakal Jadi Rival Saat Datang ke Honda
Bagnaia dalam beberapa balapan terakhir juga cukup bagus, Desmosedici tunggangannya juga sangat cepat.
"Saya sangat bangga dengan musim ini," ucap Espargaro.
"Dengan dua balapan tersisa, Aleix dan Aprilia masih bersaing untuk memperebutkan gelar Juara Dunia."
"Tetapi dengan Pecco dan Ducati dalam performa terbaik dan 27 poin tertinggal, itu akan sangat sulit bagi saya," pungkas Espargaro.
Espargaro akan menjalani seri selanjutnya di Sirkuit Sepang, Malaysia mulai 21-23 Oktober mendatang.
Baca Juga: Dulu Sepelekan, Fabio Quartararo Akui Andrea Dovizioso Benar soal Masalah Yamaha
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar