Itu pun Momota harus menelan kekalahan mengenaskan usai dilibas unggulan pertama asal Denmark, Viktor Axelsen, dengan skor 4-21, 7-21.
Di tengah-tengah paceklik performa bagus, Momota masih bisa merengkuh gelar juara BWF World Tour Indonesia Masters (Super 750) pada tahun lalu.
Torehan itu sekaligus juga menjadi gelar BWF World Tour terakhir Momota.
Mundurnya Kento Momota sudah tercium sejak akhir September lalu.
Momotam mengungkapkan kesulitan dan rasa putus asanya setelah gagal pada Olimpiade Tokyo.
"Olimpiade benar-benar berbeda. Dalam pikiran, saya memiliki gambaran berdiri di atas podium tertinggi dan mendengarkan lagu kebangsaan, tetapi hasilnya jauh dari apa yang saya harapkan," kata Momota dilansir BolaSport.com dari Badmintonplanet.
"Saya pikir, secara bertahap kepercayaan diri saya hilang."
"Dua tahun lalu saya mengatakan bahwa saya siap meraih medali emas. Saya pikir telah melakukan semua yang saya bisa sebelum Olimpiade."
"Setelah tidak menang pada Olimpiade Tokyo, saya tidak berpikir ada kemungkinan kami bisa memenangi gelar," ucap Momota.
Baca Juga: Denmark Open 2022 - Rexy Mainaky Minta Anak Asuhnya Manfaatkan Paceklik Fikri/Bagas
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Badminton Planet.com, Bwftournamentsoftware.com |
Komentar