Baca Juga: Quartararo yang Malang, Legenda MotoGP Yakin Bagnaia Sudah Tak Bisa Dihentikan
Proses seleksi pada Tahap Karantina ini cukup berbeda dibanding Audisi Umum tahun-tahun sebelumnya dari yang semula hanya satu minggu menjadi tiga minggu.
Selama rentan waktu tersebut, calon atlet PB Djarum akan dinilai melalui tiga aspek yakni tes fisik, tes kesehatan dan psikotes.
Tes fisik dilaksanakan guna mengukur daya tahan atlet dalam bertanding dan tes kesehatan untuk melihat apakah atlet rawan cedera atau tidak.
Tes psikotes terbagi menjadi dua, yakni tes penalaran untuk mengukur taraf kecerdasan dan tes sosio-emosional sebagai tolok ukur kondisi sosio-emosi atlet dalam memecahkan permasalahan.
Rangkaian tes bagi para atlet tersebut nantinya menjadi salah satu bahan pertimbangan tim pencari bakat untuk meloloskan para atlet sebagai atlet PB Djarum, serta panduan bagi pelatih dalam menyusun program pembinaan.
"Kami berharap dengan berbagai elemen yang diterapkan dari jajaran tim pencari bakat, kami bisa mendapatkan atlet berkarakter yang memiliki bakat dan skill mumpuni serta semangat juang dan mental sebagai calon juara," tutur Sigit.
Penyelenggaraan Audisi Umum PB Djarum 2022 tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Agar tidak terjadi kerumunan di arena pertandingan, penyelenggara membatasi jumlah pengunjung, baik dari atlet yang berpartisipasi maupun keluarga yang menemani.
Setiap peserta akan diberikan barcode untuk keluar masuk GOR demi mengatur kapasitas jumlah orang sehingga yang berada di dalam GOR hanya atlet yang bertanding.
Bagi yang belum bertanding dapat menunggu di luar GOR dan dapat menyaksikan pertandingan melalui layar LED yang disediakan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar