Walau memiliki keterbatasan dari segi kinerja motor, Quartararo tetap bisa bertarung melawan Bagnaia dan Ducati yang memiliki delapan armada di lintasan hingga akhir musim ini.
Pria asal Spanyol itu menegaskan musim hebat Quartararo pada MotoGP 2022 ini berpotensi rusak karena dua hal yakni masalah motor dan tekanan yang datang.
Sudah bukan rahasia lagi jika motor yang dipakai Quartararo memiliki performa yang kurang mumpuni terutama dalam hal top speed.
Kendala itu tak lantas membuat pembalap berusia 23 tahun itu bisa lepas dari tekanan.
Dia dituntut untuk selalu tampil kompetitif sebagai seorang pembalap pabrikan dan menjadi satu-satunya ujung tombak Yamaha pada musim ini.
"Fabio Quartararo menjalani musim yang hebat, tapi antara motor dan tekanan, itulah yang bisa mengalahkannya," kata Fabio Quartararo, dilansir dari laman Motosan.
"Fakta tidak memiliki motor terbaik dan di atas segalanya harus berurusan dengan banyak hal yang dilancarkan Ducati."
"Saya tidak tahu apakah bisa dikatakan saya telah melakukan kesalahan tetapi secara psikologis sangat sulit untuk bersaing dengan kondisi tersebut," imbuhnya.
Di mata Carlos Checa, turun peringkat pada saat-saat terakhir musim kompetisi tidak sepenuhnya meninggalkan hal buruk.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar