Tradisinya dimulai pada Piala Dunia 2006, di mana Selecao disisihkan timnas Prancis pada perempat final.
Gol tunggal Thierry Henry cukup mencegah Brasil maju ke semifinal dan membalas kekalahan dari Les Bleus di final 1998.
Berikutnya di Piala Dunia 2010, Brasil menyerah di tahap yang sama ketika berjumpa Belanda (1-2).
Tragedi paling parah bagi Selecao muncul di semifinal Piala Dunia 2014 setelah dibantai Jerman 1-7 dalam partai yang dijuluki Mineirazo (penyiksaan di Mineirao).
Jatuh ke play-off perebutan tempat ketiga, timnas Brasil lagi-lagi dihajar wakil Eropa, Belanda (0-3), dan harus puas finis di peringkat empat pada turnamen di depan publik sendiri.
Empat tahun berselang, giliran negara tetangga Belanda, Belgia, yang melanggengkan kutukan wakil Eropa buat timnas Brasil.
Pada perempat final Piala Dunia 2018 di Rusia, Tim Samba menyerah 1-2 akibat gol bunuh diri Fernandinho dan lesakan Kevin De Bruyne.
Neymar dkk pastinya ingin mengusir hantu kutukan tersebut di Piala Dunia 2022.
Timnas Brasil punya modal mengesankan lolos ke Qatar sebagai pemimpin klasemen kualifikasi zona Amerika Selatan tanpa terkalahkan, dan laju unbeaten mereka kini menyentuh 15 laga beruntun.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar