BOLASPORT.COM - MotoGP Malaysia menghadirkan ujian kesabaran kepada bos Ducati dalam menerapkan team order. Sebab, saat gelar sudah di depan mata, trauma hadir pada saat yang sama.
Atmosfer tegang di garasi Ducati bisa dimaklumi karena untuk pertama kalinya mereka begitu dekat dengan gelar juara dunia MotoGP.
Francesco Bagnaia berpeluang memutus puasa gelar Ducati yang sudah berlangsung selama 15 tahun dengan kondisi tertentu pada balapan MotoGP Malaysia.
Seperti yang sudah diketahui, Bagnaia memerlukan 11 poin.
Jika Bagnaia memenangi balapan di Sirkuit Sepang kemarin, gelar juara baru akan menjadi miliknya apabila Quartararo tidak finis di posisi tiga besar.
Secercah harapan muncul ketika Bagnaia memimpin lomba dan Quartararo didekati oleh Marco Bezzecchi (Mooney VR46) dalam persaingan untuk posisi ketiga.
Bezzecchi, pembalap tim satelit Ducati sekaligus rekan Bagnaia di Akademi Pembalap VR46, berhasil memangkas selisih waktu yang cukup besar.
Dari tertinggal 1,4 detik pada lap kedelapan, Bezzecchi mampu menempel tepat di belakang Quartararo lima lap berselang dengan sisa gap 0,4 detik.
Akan tetapi, pada saat yang sma Ducati dibuat deg-degan karena Bagnaia mendapatkan perlawanan sengit dari Enea Bastianini (Gresini Racing).
Baca Juga: Hasil MotoGP Malaysia 2022 - Bagnaia Finis Pertama, Quartararo Ke-3
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | The-race.com |
Komentar