Meski risiko ada di depan mata, Tardozzi-Ciabatti-Dall'Igna justru mengambil keputusan berbeda.
Mereka sepakat bahwa lebih bijak untuk tetap percaya kepada Bagnaia dan Bastianini dalam menghadapi balapan mereka sendiri.
Bastianini pun bebas berlomba walau tensi tetap tinggi hingga akhir. Bagaimana Bestia hampir menyalip Bagnaia pada lap terakhir menjadi bukti.
"Pada akhirnya kami percaya kepada mereka. Kami bilang tidak, tidak ada team order. Mereka tahu apa yang mereka lakukan," sambung Tardozzi.
Tardozzi menerangkan bahwa Bagnaia dan Bastianini seharusnya tahu akan lebih menguntungkan untuk menahan diri daripada salip menyalip.
Persaingan justru akan mengganggu ritme mereka sehingga Quartararo punya kesempatan untuk mendekat.
Tardozzi menambahkan team order juga tidak akan diberikan pada balapan terakhir yaitu MotoGP Valencia pada 6 November mendatang.
Hasil dari MotoGP Malaysia membuat Bagnaia unggul 23 poin dari Quartararo yang finis di posisi ketiga.
Bagnaia cuma harus finis di posisi ke-14 di Valencia. Dia tetap menjadi juara walau Quartararo menang karena unggul dalam jumlah kemenangan pada musim ini.
"Semua pembalap Ducati tentunya akan bebas untuk berlomba," kata Tardozzi lagi.
"Akan tetapi kata-katanya masih sama yaitu jangan menyalip pembalap Ducati lain dengan cara yang sangat berbahaya," tandasnya.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Akui Pantau Posisi Fabio Quartararo saat MotoGP Malaysia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | The-race.com |
Komentar