BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Bodhi Ratana Teja Gotama, harus menelan kekalahan pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia Junior 2022 nomor perorangan.
Bodhi bertemu dengan lawan yang tidak mudah, yaitu wakil asal Prancis Alex Lanier yang juga merupakan unggulan pertama pada turnamen kali ini.
Selain unggulan pertama, Lanier sudah beberapa kali bertanding di turnamen level senior sehingga pengalamannya sudah tidak diragukan lagi untuk pemain junior.
Bertanding di Palacio de Deportes de Santander, Santander, hari Kamis (28/10/2022), Bodhi harus takluk dengan skor akhir 17-21, 21-17, 14-21.
Baca Juga: French Open 2022 - Gagal Manfaatkan Momentum di Angka Kritis, Shesar Kecewa
Meski berhadapan dengan unggulan pertama, Bodhi yang menjadi salah satu harapan Indonesia di sektor tunggal putra bukan tanpa perlawanan.
Sejak gim pertama, Bodhi berusaha untuk mengimbangi permainan dari Lanier. Namun sangat disayangkan pada akhir gim pertama Bodhi kehilangan momentum untuk memenangkan pertandingan.
Bodhi mulai menemukan permainan terbaiknya pada gim kedua, dimana Bodhi tampil dominan dan memimpin perolehan angka atas Lanier.
Hasilnya Bodhi sukses mengamankan gim kedua dan memastikan pertandingan berlanjut ke gim ketiga.
Sayangnya pada gim ketiga, Bodhi melakukan beberapa kesalahan sendiri yang membuatnya tertinggal dari Lanier.
Lanier yang merupakan peraih medali emas pada Canada Open 2022, memanfaatkan situasi tersebut dengan sangat baik untuk mendominasi permainan.
Akhirnya Bodhi harus mengakui keunggulan Lanier pada pertandingan tersebut, dan mengubur mimpinya tembus perempat final Kejuaraan Dunia Junior 2022.
Usai pertandingan Bodhi mengaku sebenarnya mulai menemukan celah dan titik kelemahan untuk mengalahkan Lanier.
Namun, pada gim ketiga Bodhi mengaku bahwa dirinya bermain kurang sabar sehingga justru masuk ke dalam pola permainan yang dikembangkan oleh Lanier.
Baca Juga: French Open 2022 - Kunci Fikri/Bagas Segel Tiket ke Perempat Final
"Sebenarnya di gim kedua, saya sudah mulai menemukan celah dan titik kelemahan untuk mengalahkan dia," ucap Bodhi.
"Saya memegang permainan setengah lapangan ke belakang, lawan pun menjadi tidak nyaman."
"Tapi di gim ketiga saya keduluan terus polanya dan saya kurang sabar melayaninya. Malah jadi bernafsu ingin mendapat poin."
Meski gagal melaju lebih jauh pada Kejuaraan Dunia Junior 2022 kali ini, Bodhi merasa permainannya sudah maksimal.
Untuk pertandingan kali ini Bodhi merasa memang lawan lebih matang secara permainan dan pengalaman.
Bodhi merasa puas berhasil mengimbangi permainan unggulan pertama tersebut, meski pada akhirnya harus menelan kekalahan.
"Lawan harus diakui memang sudah lebih matang bermainnya, sudah rapi banget,” ucap Bodhi.
"Saya cukup puas dengan hasil ini walau tidak berhasil naik podium tapi saya sudah mengeluarkan seluruh kemampuan maksimal."
Setelah terhenti pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia Junior 2022 nomor perorangan, Bodhi mengaku akan berlatih lebih baik lagi agar meraih hasil lebih baik pada turnamen selanjutnya.
"Setelah ini, saya harus latihan lebih giat, lebih kerja keras lagi untuk meningkatkan kemampuan. Baik teknik maupun non-teknik," tutup Bodhi.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Junior 2022 - Semakin Padu, Putra/Patra Melaju ke Perempat Final
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI |
Komentar