"Hal tersebut sedikit membuat bagian engkel luarnya kaki kanan salah menumpu, sehingga sempat membuat terasa nyeri," tuturnya.
"Jojo sempat meminta bantuan medis lagi untuk disemprot, sayang hanya diperbolehkan satu kali. Biasanya memang mendapat dua kali," ujar Irwansyah.
Rasa sakit pada pergelangan kaki Jonatan rupanya memang bukan masalah kecil bagi juara Asian Games itu. Jonatan sampai harus dibantu dengan kursi roda untuk meninggalkan arena pertandingan.
Kejadian memilukan itu seperti Deja Vu bagi Indonesia.
Insiden hampir serupa telah dialami lebih dulu oleh dua pebulu tangkis tanah air lainnya saat sama-sama terhenti pada babak perempat final akibat cedera serius yang juga harus berakhir di kursi roda.
Mereka adalah tunggal putra, Shesar Hiren Rhustavito dan pemain ganda putra, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Baca Juga: Takluk di Tangan Shesar, Lee Zii Jia Disarankan Keluar dari Zona Nyaman
Shesar mengalami cedera robek otot betis pada babak perempat final Malayia Open yang mengharuskannya keluar dari pertarungan melawan tunggal putra Jepang, Kento Momota.
Bahkan, kondisi yang diderita Jonatan sempat membuat khawatir sang pelatih yang ditakutkan akan mengalami nasib serupa seperti yang dialami rekannya itu.
"Saya khawatir cedera Vito sebelumnya, kemudian membayangi saya lagi. Jojo merasa kesakitan saat kakinya menekan. Jadi akhirnya diputuskan lebih baik tidak melanjutkan pertandingan," ujar Irwansyah.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar