"Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama."
"Kita adalah 1 tim, sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus."
"Kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum," sambungnya.
Menanggapi hal ini, Akmal Marhali selaku Koordinator Save Our Soccer (SOS) menilai pernyataan Shin Tae-yong tak akan terwujud.
Apa yang dikatakan Akmal Marhali bukannya tanpa dasar.
Akmal memberikan contoh kasus Ratu Tisha beberapa saat Shin Tae-yong awal-awal melatih timnas Indonesia.
Baca Juga: Alasan Persebaya Surabaya Sibuk Gelar Laga Uji Coba Saat Nasib Liga 1 2022/2023 Belum Pasti
Akan tetapi hingga sekarang Shin Tae-yong tetap menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia.
"Tidak segampang itu, STY itu kontraknya di PSSI bukan di Ketum Iwan Bule," kata Akmal, dilansir BolaSport.com dari Kompas.TV.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.tv |
Komentar