Momentum kebangkitan Jepang datang dari kemenangan 2-1 atas Australia pada 12 Oktober 2021, dan mereka hanya kalah dua kali sejak saat itu.
Dari segi materi pemain, Jepang punya sejumlah pemain yang merumput di liga-liga besar Eropa.
Sebut saja Takumi Minamino yang membela AS Monaco dan pernah bermain untuk Liverpool, Takefusa Kubo (Real Sociedad), Daichi Kamada (Eintracht Frankfurt), Maya Yoshida (Schalke 04), hingga Takehiro Tomiyasu (Arsenal).
FIFA #ワールドカップ カタール2022????#SAMURAIBLUE #11月1日メンバー発表 まで
????あと4日????#つな超え キャンペーン実施中????#サッカー日本代表 へ応援メッセージを投稿してくれた方抽選で26名様にSAMURAI BLUEサイン入りユニフォームをプレゼント????
— サッカー日本代表 ???????? (@jfa_samuraiblue) October 27, 2022
????https://t.co/McUHHC7A3Q#新しい景色を2022 pic.twitter.com/enyCxSpNNP
Pengalaman para pemain ini akan dibutuhkan untuk misi Jepang mengakhiri siklus yoyo mereka di Piala Dunia 2022 dan membuat omongan Moriyasu menjadi kenyataan.
Pasalnya, Jepang akan butuh semua kekuatan yang mereka punya, bahkan kalau bisa dua kali lipat.
Hal ini tidak lepas dari undian fase grup yang seperti memberi ujian baru untuk peraih empat gelar juara Piala Asia tersebut.
Di Piala Dunia 2022 nanti, Jepang berada di Grup E yang menjadi grup neraka di turnamen.
Baca Juga: Duka Son Heung-min untuk Korban Tewas dalam Tragedi di Itaewon
Mereka bergabung bersama dua tim mantan juara dunia, Jerman dan Spanyol, serta wakil CONCACAF, Costa Rica.
Kapten Jepang, Maya Yoshida, sadar posisi timnya jauh dari kata diuntungkan, apalagi diunggulkan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | The Independent, fourfourtwo, japannews.yomiuri.co.jp |
Komentar