Dalam posisi ideal menembak dan kiper sudah terkecoh, tendangan kaki kanan Leao malah melempem sehingga bola bergulir lemah ke sisi kiri gawang.
Sepanjang penampilannya di babak pertama, Rafael Leao melepaskan 4 tembakan yang semuanya meleset dari target.
Aksi tersebut cukup membuat media-media top Italia seperti La Gazzetta dello Sport memberinya nilai 4, terendah di antara semua pemain AC Milan malam itu.
Padahal, andai saja Rafael Leao bisa memaksimalkan peluang emas itu, alur pertandingan mungkin akan berjalan memihak Rossoneri.
Sementara usaha Rafael Leao mubazir, Torino di babak pertama sukses mengeksekusi 2 peluang menjadi gol dalam interval cuma 2 menit.
Koffi Djidji (35') dan Aleksei Miranchuk (37') berurutan menjebol gawang AC Milan kawalan Ciprian Tatarusanu.
Sang juara bertahan baru memperoleh gol balasan dari lesakan Junior Messias (67') di babak kedua.
Gol itu kontroversial karena aksinya didahului tarikan kepada Alessandro Buongiorno sebelum Messias menembak bola ke gawang kosong.
Tidak tampil sebaik biasa, Rafael Leao pun ramai dianggap sebagai biang kerok kekalahan AC Milan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Gazzetta.it, DAZN, Sport.sky.it |
Komentar