Dilansir BolaSport.com dari Opta, statistik kembar miliki PSG dan Benfica merupakan fenomena pertama yang terjadi dalam sejarah Liga Champions.
Penentuan juara grup H pun semakin rumit karena pertemuan kedua klub sama-sama berakhir dengan skor 1-1.
Menurut peraturan UEFA, penentuan status juara grup kali ini menggunakan statistik gol tandang.
Benfica pun mengantongi status juara grup berkat kemenangan 6-1 di kandang Maccabi Haifa.
Status sebagai juara grup cukup menguntungkan Benfica yang bisa menghindari klub-klub raksasa pada babak 16 besar Liga Champions musim ini.
Baca Juga: PIALA DUNIA - 17 Hari Menuju Qatar 2022, Lionel Messi Sudah Jalan-Jalan ke India
Benfica dipastikan tidak perlu menghadapi klub-klub seperti Chelsea, Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Napoli yang menjadi juara grup lain.
Sementara PSG harus bersiap menghadapi lawan berat kembali pada fase gugur.
Musim lalu, Paris Saint-Germain memiliki nasib kurang beruntung karena langsung menghadapi Real Madrid pada babak 16 besar.
Akibatnya, Lionel Messi dan kawan-kawan harus rela disingkirkan Real Madrid pada babak tersebut.
Paris Saint-Germain kembali menargetkan gelar juara Liga Champions pada musim ini sehingga klub tersebut wajib belajar dari kesalahan musim sebelumnya.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Twitter.com/OptaJose |
Komentar