BOLASPORT.COM - Berkat statistik kembar yang dicatatkan Paris Saint-Germain dan Benfica, kedua klub tersebut mendapat status langka di Liga Champions.
Paris Saint-Germain dan Benfica akhirnya menyelesaikan pertarungan sengit di grup H Liga Champions musim 2022-2023.
Kedua tim sebenarnya sudah memastikan kelolosan mereka dari fase grup sejak matchday ke-5.
Akan tetapi, Paris Saint-Germain dan Benfica harus menunggu hingga matchday terakhir untuk memastikan peringkat keduanya.
Matchday terakhir pun dilakoni kedua tim dengan sama-sama meraih kemenangan.
Benfica tampil perkasa saat mengalahkan Maccabi Haifa dengan skor 6-1. Sementara di laga lain, PSG berhasil menyikat Juventus dengan kemenangan 2-1.
Dengan hasil tersebut, baik PSG dan Benfica pun memiliki sejumlah statistik kembar.
Baca Juga: Man City Vs Sevilla - Julian Alvarez Kesurupan Lionel Messi Selama 90 Menit
Keduanya sama-sama mengumpulkan 14 poin dari lima laga yang dimainkan.
Baik PSG maupun Benfica juga memiliki selisih gol sebanyak sembilan pada fase grup musim ini.
Dilansir BolaSport.com dari Opta, statistik kembar miliki PSG dan Benfica merupakan fenomena pertama yang terjadi dalam sejarah Liga Champions.
Penentuan juara grup H pun semakin rumit karena pertemuan kedua klub sama-sama berakhir dengan skor 1-1.
Menurut peraturan UEFA, penentuan status juara grup kali ini menggunakan statistik gol tandang.
Benfica pun mengantongi status juara grup berkat kemenangan 6-1 di kandang Maccabi Haifa.
Status sebagai juara grup cukup menguntungkan Benfica yang bisa menghindari klub-klub raksasa pada babak 16 besar Liga Champions musim ini.
Baca Juga: PIALA DUNIA - 17 Hari Menuju Qatar 2022, Lionel Messi Sudah Jalan-Jalan ke India
Benfica dipastikan tidak perlu menghadapi klub-klub seperti Chelsea, Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Napoli yang menjadi juara grup lain.
Sementara PSG harus bersiap menghadapi lawan berat kembali pada fase gugur.
Musim lalu, Paris Saint-Germain memiliki nasib kurang beruntung karena langsung menghadapi Real Madrid pada babak 16 besar.
Akibatnya, Lionel Messi dan kawan-kawan harus rela disingkirkan Real Madrid pada babak tersebut.
Paris Saint-Germain kembali menargetkan gelar juara Liga Champions pada musim ini sehingga klub tersebut wajib belajar dari kesalahan musim sebelumnya.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Twitter.com/OptaJose |
Komentar