"Dukungan penonton membuat saya dan Lisa jadi tambah semangat. Apalagi mereka juga semangat terus mendukung kami. Dari awal saya memang main nothing to lose, all out saja, dan terus menekan lawan," tutur Rehan.
Menurut Rehan, kunci kemenangannnya karena terus menekan permainan Feng.
"Soalnya Huang Dong Ping sudah pengalaman. Tetap, Feng Yan Zhe kan masih junior. Jadi, dia pasti tegang juga. Makanya saya tekan terus dia agar permainannya tidak berkembang."
Sementara itu, Lisa menjadikan kemenangan pada Hylo Open 2022 sebagai pembuktian bahwa dia dan Rehan memiliki kemampuan.
"Tadi kami tidak memikirkan menang atau kalah. Kami ingin bermain lepas saja karena lawan juga tidak gampang. Saya tidak takut lawan Huang Dong Ping, peraih emas Olimpiade karena kami sudah sering melawan mereka juga," kata Lisa.
"Kami kalah, tetapi tidak tahu tadi kenapa saya hari ini berani main depan terus, seperti enak sekali kakinya bisa cepat juga bergerak. Smash saya juga banyak tembus, mungkin karena shuttlecock-nya enak dan kami tadi sempat menang angin juga. Mereka mungkin tegang juga."
"Kemenangan ini terasa istimewa. Saya persembahkan kepada mama saya yang habis ulang tahun, dan orang-orang tersayang Lisa. Terima kasih juga buat semua yang sudah terus mendukung kami."
Lisa juga mengaku semakin bersemangat ketika mendapat dukungan dari penonton yang menyaksikan laga dia pada babak final.
"Dari awal, main enak dan nothing to lose. Kami berani dulu dari awal benar-benar tidak berpikir menang apa kalah. Ini juga karena Huang Dong Ping pemain hebat juga. Kunci kemenanganya, kami berani. Kami benar-benar menjaga komunikasi," tutur Lisa.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tournamentsoftware.com, PBSI.id |
Komentar