"Kami melihat pengaruhnya sangat besar saat beruji coba di Bali. Faktor mental mempengaruhi penampilan mereka dalam hal teknik dan taktik di pertandingan," ucap Wolfang Pikal.
Dia berharap ke depannya para pemain PFA akan tampil lebih baik saat dipertemukan dengan tim-tim sepantaran yang sudah punya kualitas setara atau lebih baik.
Baca Juga: Para Pemain Jebolan Papua Football Academy Berpeluang Tampil di EPA
"Kedatangan Papua Football Academy ke Bali itu sangat bagus. Setelah berlatih 3 bulan di Timika, anak-anak butuh lawan uji coba yang lebih kuat," kata Rully Nere, legenda sepak bola nasional yang juga menjadi penasihat PFA.
"Bukan untuk mencari kemenangan, melainkan bagaimana mempraktikkan apa yang didapatkan selama mereka berlatih."
Selain mengasah kemampuan dalam pertandingan persahabatan di Bali, kegiatan rutin yang biasa dilakukan selama di Mimika Sport Complex tetap berjalan.
Kegiatan itu di antaranya proses belajar pendidikan formal bagi siswa PFA di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika.
Kesempatan berada di Bali juga dimanfaatkan manajemen PFA untuk memberi anak-anak waktu refreshing di beberapa lokasi serta mengenal budaya di luar Papua.
Para pemain PFA kuga ikut berperan membersihkan berbagai sampah dan kotoran di Pantai Jimbaran.
“Saya senang bersama keluarga PFA bisa ke Bali untuk berlatih dan bertanding," ucap Valentino Santo Wagiu, pemain yang lolos dari PFA Cari Bakat di Merauke.
"Saya akan memperbaiki kesalahan-kesalahan selama bertanding di Bali, terutama ketika menghadapi Bali United U14. Mereka lawan yang sulit dihadapi.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | PAPUA FOOTBALL ACADEMY |
Komentar