Sebanyak 1.100 pekerja dikerahkan untuk mempercepat pembangunan dengan sistem bekerja tiga sif dalam sehari.
Namun, lima hari jelang turnamen, tempat stadion mengalami hujan lebat sehingga terjadi penundaan yang seharusnya selesai pada 13 Juli 1930.
Akibatnya, enam dari 18 pertandingan yang dijadwalkan bakal dihelat di Estadio Centenario terpaksa dipindahkan ke dua stadion lainnya, yakni Gran Parque Central dan Pocitos.
Stadion pun secara resmi dibuka dengan pertandingan antara Uruguay dan Peru pada 18 Juli 1930 dengan dihadiri sebanyak 57.735 penonton.
Saat partai final antara Uruguay dan Argentina, stadion ini dilaporkan dipenuhi sekitar 93.000 orang yang menonton dari pinggir lapangan.
Ketika peluit pertandingan dibunyikan sebagai tanda berakhir, seluruh penonton tumpah ruah masuk ke lapangan merayakan kemenangan Uruguay.
Pada 1983, FIFA menobatkan Estadio Centenario sebagai Monumen Sejarah Sepak Bola Dunia.
The Estadio Centenario in 1930 during the first-ever FIFA World Cup final between Uruguay and Argentina (4-2).
68,346 people in the stands. pic.twitter.com/0S1liOp9G0
— Warriors of Uruguay (@UruguayanHeroes) June 23, 2022
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar