"Bahwa Derrick itu sejak SMP sudah memiliki talenta atau passion di bidang olahraga Basket,"
"Jadi saat itu memang Derrick sudah sering mengikuti berbagai ajang kejuaraan kemudian sering menjuarai kejuaraan memang."
Dengan prestasi yang diraih, Derrick harus mengorbankan jam belajar di sekolah secara reguler.
Namun demikian, Derrick disebut Eni bisa mengejar ketinggalan pelajaran dan mengerjakan seluruh tugas yang diberikan.
"Memang ada konsekuensinya, Derrick sering tidak mengikuti pelajaran, tetapi kata guru-gurunya, Derrick termasuk murid yang bertanggung jawab," ungkap Eni.
"Dia selalu mengejar ketertinggalan pelajarannya, serta tugas-tugas dari gurunya."
Eni melanjutkan, pemain yang kini berkuliah di Universitas Grand Canyon, Amerika Serikat (AS) itu juga memiliki fisik yang berbeda dari para teman sebayanya.
Derrick memiliki tinggi 190cm juga disebut Eni memiliki kondisi fisik tubuh yang berbeda dari para teman sebayanya saat itu.
Dengan postur tubuh yang begitu besar, sekolah akhirnya memberikan dispensasi terkait aturan khusus sepatu di sekolah.
"Uniknya, karena Derrick itu tinggi dan badannya besar, sehingga kalau beli sepatu yang ditentukan sekolah, dia tidak bisa," ucap Eni.
"Akhirnya, sekolah memberikan dispensasi untuk Drick supaya dia bisa menggunakan sepatu yang tidak sesuai dengan ketentuan sekolah pada saat itu," ucap Eni.
Baca Juga: Jalani Event Internasional Pertama, Bumi Borneo Basketball Siap Tampil Maksimal di Malaysia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar