BOLASPORT.COM - Sebelum menciptakan kejutan besar yang menghebohkan jagad sepak bola Inggris, Gillingham FC yang dibela oleh Elkan Baggott harus melewati sejumlah rintangan hanya untuk mencapai markas Brentford.
Menang atas Brentford tentu merupakan sebuah kejutan, karena The Gills tampil di kasta keempat Liga Inggris atau League Two.
Sementara Brentford saat ini bermain di kasta teratas Liga Inggris atau Liga Primer.
Kemenangan itu memang diraih melalui adu penalti, dengan kedudukan 6-5 untuk Gillingham, namun tetap saja membuat bahagia para pemain, pelatih, dan tentu saja suporter The Gills.
Maklum, performa Gillingham di kompetisi League Two tidak bagus, karena baru memperoleh 2 kemenangan dari 16 laga.
Sisanya berakhir dengan 7 seri dan 7 kali kalah, yang membuat mereka berada di peringkat 22 klasemen sementara.
Namun, ada cerita menarik sekaligus inspiratif dibalik kemenangan Elkan Baggott dkk. sebelum memasuki markas Brentford.
Kisah ini diceritakan oleh BBC Sports usai pertandingan selesai dimenangkan oleh Gillingham.
Elkan Baggott dkk. sama sekali tak memiliki kesempatan untuk melakukan pemanasan atau sekedar menjajal lapangan markas Brentford di Stadion GTech Community.
Pasalnya, Gillingham terlambat datang ke stadion sesuai jadwal yang ditetapkan oleh panitia.
Baca Juga: Penampilan Fantastis Elkan Baggott di Lini Pertahanan Bikin Kapten Brentford Frustasi
Usut punya usut, bus tim yang ditumpangi Gillingham FC terjebak kemacetan lalu lintas di Jalan Tol M25 akibat protes dari kelompok aktivis lingkungan bernama Just Stop Oil yang tidak sepakat dengan penggunaan bahan bakar fosil.
Pelatih Gillingham FC, Neil Harris saat diwawancarai oleh BBC Sports mengakui bahwa bus mereka terjebak sekitar 400 meter dari stadion tempat pertandingan berlangsung.
Karena jadwal pertandingan semakin dekat, Neil Harris memutuskan bahwa seluruh tim bakal berjalan kaki menuju stadion.
Apakah rintangan sudah selesai? Tentu saja belum, bahkan masih sangat berat untuk Elkan Baggott dkk.
Elkan Baggot dan teman-temannya harus bersusah payah memanjat pagar Stadion GTech Community, karena harus berjalan jauh lagi jika ingin masuk lewat pintu.
"Hari itu memang kacau sekali. Kami harus jalan kaki karena (bus) kami tak bisa sampai ke sana. Lalu tantangannya lagi kami harus memanjat penghalang dan pagar. Tetapi kami saling tolong waktu melewati pagar itu, dan para pemain mengatasinya dengan tenang," ujar Harris dilansir BolaSport.com dari BBC Sports.
Wajar saja bila Neil Harris menyebut hari itu penuh dengan kekacauan.
Pasalnya mereka juga harus membatalkan rencana latihan di Gillingham karena waktu keberangkatan dipercepat dua jam untuk menghindari kemacetan lalu lintas dalam perjalanan menuju markas Brentford di Kota London.
Mereka diminta berangkat lebih awal karena rencana demonstrasi besar-besaran yang membuat jalan-jalan di Kota London macet total.
Memang rombongan tim berhasil sampai di hotel, namun perjalanan ke stadion ternyata jauh lebih menantang dari itu.
Baca Juga: Gabung TC Timnas U-20 Indonesia, Ivar Jenner dan Justin Hubner Harus Bisa Buktikan ke Shin Tae-yong
Mau tidak mau, pertandingan antara Brentford FC melawan Gillingham FC pun harus diundur 15 menit ke jam 8 malam waktu setempat.
Menurut Harris, situasi mereka ketika itu benar-benar terjebak dan bus mereka tak bisa bergerak.
Pihak Brentford dan wasit bolak-balik menelepon untuk menanyakan keberadaan tim Gillingham yang tak kunjung tiba.
Pihak Gillingham juga menghubungi kepolisian setempat, meminta bantuan pengawalan, tapi pihak kepolisian tak bisa memberikan bantuan karena personel mereka sudah habis untuk mengatasi kekacauan yang terjadi di banyak tempat di London akibat unjuk rasa tersebut.
Karena itulah kemudian Harris memutuskan mereka turun dari bus, dan berjalan kaki ke stadion.
Baca Juga: Timnas Thailand Agendakan Lawan Myanmar dan Taiwan untuk Persiapan Piala AFF 2022
Harris juga menuturkan bahwa ketika mereka sampai di pagar stadion, para petugas pengamanan Brentford langsung membantu mereka memanjat, dan menujukkan jalan ke kamar ganti.
Sepanjang perjalanan selama 10 menit itu mereka juga mendapat sambutan ramah para fan Brentford.
"Saya pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, di Elland Road (markas Leeds United), dan mereka sangat kasar," kata Harris.
Dalam pertandingan itu Gillingham tertinggal lebih dulu lewat gol cepat Ivan Toney di menit 3.
Namun Mikael Mandron menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit 75.
Kedudukan itu bertahan sampai pertandingan berakhir, dan pemenang ditentukan lewat adu penalti.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | bbcsports.com |
Komentar