"Terutama Leong, tidak pernah melawan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Chico Aura Dwi Wardoyo, dan tidak pernah melawan Sittikhom Thammasin (Thailand). Bagi Leong, ini juga merupakan persiapan ke Australian Open. Jadi, turnamen ini sangat baik untuk pemain muda," tutur Hendrawan
Menurut Hendrawan, sejak ditinggal Lee Zi Jia dia mencontohkan kondisi serupa juga terjadi di Indonesia.
"Memang pada satu masa mungkin satu generasi seperti dulu Indonesia setelah Taufik Hidayat, ada generasinya Sony Dwi Kuncoro. Saya masih ingat pada 2015, ada generasi Sony, Simon, dan Tommy yang terakhir," ucap Hendrawan.
"PBSI berani mengirim generasi yang sekarang ini Jojo, Ginting bermain pada Sudirman Cup. Itu saya masih ingat waktu itu usia mereka 19 tahun. Jadi, suatu keberanian menurunkan pemain muda dan risikonya memang tidak bisa berharap langsung bagus."
"Sama mungkin situasi ini yang kami alami saat ditinggal Lee Cong Wei sakit. Sekarang Lee Zii Jia keluar. Mereka harus siap dengan tanggung jawab itu," ujar Hendrawan.
"Soal butuh waktu berapa lama untuk bangkit, semua tergantung dengan pemain sendiri. Penyebabnya, setiap pemain mempunyai karakter dan tanggung jawab berbeda."
"Ada yang lebih matang lebih dulu, ada yang lebih matang lambat. Namun, biasanya membutuhkan proses 1-2 tahun untuk mereka naik ke atas. itu dialami oleh Jonatan dan Ginting."
Saat ini, tunggal putra Malaysia yang mendekati Lee Zii Jia adalah Ng Tze Yong.
"Sementara ini iya sementara dua orang ini (Ng dan Leong) yang kami anggap nomor 1 dan 2 di BAM. Kalau di Malaysia nomor satunya Lee Zii jJa. Tetapi, dua orang ini yang terbaik di tim nasional," ucap Hendrawan.
Baca Juga: Ada Anthony dan Jonatan, Hendrawan Minta Anak Asuhnya Main Habis-habisan pada Brightup Cup 2022
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar