BOLASPORT.COM - Pelatih tunggal putra Malaysia asal Indonesia, Hendrawan, mengatakan bahwa turnamen Bright Up Cup 2022 menjadi kesempatan bagi pemain asuhannya untuk merasakan pertandingan dengan pemain papan atas.
Setelah tunggal putra terbaik Malaysia, Lee Zii Jia, memilih keluar dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Hendrawan melatih tunggal putra muda. Dua pemain asuhannya yang kini mengikuti Bright Up Cup 2022 adalah Leong Jun Hao dan Ng Tze Yong.
Leong menang atas Jonatan Christie pada laga pertama Bright Up Cup 2022, dengan skor 25-23. Laga pada Bright Up Cup 2022 menggunakan sistem pertandingan 1x25 dengan reli poin.
Turnamen ini dipersiapkan PBSI menuju BWF World Tour Finals 2022, 14-19 Desember. Namun, tidak ada tunggal putra dari BAM yang lolos turnamen tutup tahun. Tunggal putra Malaysia hanya diwakili Lee Zii Jia.
Baca Juga: Jadwal Bright Up Cup 2022 - Anthony vs Chico, Fajar Berpasangan dengan Pramudya
"Tunggal putra tidak ada yang ikut World Tour Finals karena dahulu ada Lee Zii Jia, tetapi dia sudah keluar dari timnas Malaysia dan menjadi pemain independen. Dengan keluarnya Lee Zii Jia, tanggung jawab saya ke pemain muda," kata Hendrawan kepada media di sela-sela Bright Up Cup 2022 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
"Salah satunya yang datang ke sini Ng Tze Yong, (ranking ke-34 dunia). Sebelum start tahun ini dia ranking sekitar ke-60, sekarang sudah mulai ranking 30-an," ucap Hendrawan.
"Jadi, memang targetnya dia adalah tahun ini masuk 30 besar dunia supaya tahun depan boleh ikut semua turnamen level paling kecil sampe dan yang paling besar. Satu lagi Leong Jun Hao dia masih ranking ke-60, kemarin dia juara Indonesia Masters Super 100."
Leong diharapkan bisa mendekati peringkat ke-50 hingga ke-60 dunia agar pada 2023 bisa mengikuti turnamen level Super 300.
Menurut Hendrawan, turnamen Bright Up Cup 2022 menjadi pengalaman bagus bagi anak asuhnya agar bisa merasakan bermaian yang masuk 10 besar dunia.
"Terutama Leong, tidak pernah melawan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Chico Aura Dwi Wardoyo, dan tidak pernah melawan Sittikhom Thammasin (Thailand). Bagi Leong, ini juga merupakan persiapan ke Australian Open. Jadi, turnamen ini sangat baik untuk pemain muda," tutur Hendrawan
Menurut Hendrawan, sejak ditinggal Lee Zi Jia dia mencontohkan kondisi serupa juga terjadi di Indonesia.
"Memang pada satu masa mungkin satu generasi seperti dulu Indonesia setelah Taufik Hidayat, ada generasinya Sony Dwi Kuncoro. Saya masih ingat pada 2015, ada generasi Sony, Simon, dan Tommy yang terakhir," ucap Hendrawan.
"PBSI berani mengirim generasi yang sekarang ini Jojo, Ginting bermain pada Sudirman Cup. Itu saya masih ingat waktu itu usia mereka 19 tahun. Jadi, suatu keberanian menurunkan pemain muda dan risikonya memang tidak bisa berharap langsung bagus."
"Sama mungkin situasi ini yang kami alami saat ditinggal Lee Cong Wei sakit. Sekarang Lee Zii Jia keluar. Mereka harus siap dengan tanggung jawab itu," ujar Hendrawan.
"Soal butuh waktu berapa lama untuk bangkit, semua tergantung dengan pemain sendiri. Penyebabnya, setiap pemain mempunyai karakter dan tanggung jawab berbeda."
"Ada yang lebih matang lebih dulu, ada yang lebih matang lambat. Namun, biasanya membutuhkan proses 1-2 tahun untuk mereka naik ke atas. itu dialami oleh Jonatan dan Ginting."
Saat ini, tunggal putra Malaysia yang mendekati Lee Zii Jia adalah Ng Tze Yong.
"Sementara ini iya sementara dua orang ini (Ng dan Leong) yang kami anggap nomor 1 dan 2 di BAM. Kalau di Malaysia nomor satunya Lee Zii jJa. Tetapi, dua orang ini yang terbaik di tim nasional," ucap Hendrawan.
Baca Juga: Ada Anthony dan Jonatan, Hendrawan Minta Anak Asuhnya Main Habis-habisan pada Brightup Cup 2022
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar