BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi harus tersingkir pada babak 16 besar Malaysia International Series 2022.
Komang sebenarnya menjadi salah satu harapan Indonesia untuk meraih gelar pada turnamen ini, pasalnya di sektor tunggal putri dia merupakan unggulan pertama.
Memulai langkahnya dari babak 32 besar, Komang sukses meraih kemenangan perdananya dengan cukup telak saat melawan pemain Australia, Kai Qi (Bernice) Teoh.
Usai menang pada babak pertama, Komang pede menatap babak kedua. Komang yang saat ini berada di urutan 62 ranking dunia bersua dengan wakil dari China, Chen Lu.
Bertanding di Kompleks Sukan MBI Ipoh, Malaysia, Kamis (10/11), kejutan justru terjadi dimana Komang takluk dari Chen.
Komang yang merupakan unggulan pertama justru tertekan sejak awal, bahkan dalam statistik pertandingan di gim pertama Komang sama sekali tidak pernah unggul atas Chen.
Hal serupa kembali terjadi pada gim kedua, dimana Komang kembali berada di bawah kendali permainan Chen, sampai pada akhirnya harus menelan kekalahan dengan skor akhir 18-21, 15-21.
Usai pertandingan Komang membeberkan bahwa salah satu faktor kekalahannya pada turnamen kali ini adalah kurang power dalam melakukan serangan yang dilancarkannya.
Selain itu kualitas Chen diakui Komang berada di atasnya dan mampu bermain bagus, serta sukses mengacaukan strategi yang di bangun oleh Komang.
Baca Juga: Malaysia International Series 2022 - 8 Wakil Indonesia Amankan Tiket Perempat Final
Komang sebenarnya optimis meraih kemenangan andai saja mampu menerapkan pola permainannya, dan tidak terbawa permainan yang dikembangkan oleh Chen.
"Tadi lawan memang lebih unggul dari power dan kebetulan karakter shuttlecock di sini lambat," ucap Komang dikutip BolaSport.com dari rilis resmi PBSI, Kamis (10/11/2022).
"Selain itu, lawan juga jarang melakukan kesalahan sendiri. Jadi saya banyak terkontrol lawan."
"Saya akui, kualitas lawan memang bagus. Bisa dibilang tadi juga dia bermain bagus."
"Tetapi kalau tadi saya bisa menerapkan pola permainan dengan baik, saya rasa saya masih bisa bersaing."
Selain Komang nasib kurang baik juga dialami oleh tunggal putri lainnya, Ruzana. Ruzana harus mengakui keunggulan wakil Chinese Taipei, Chiang Ying Li dengan skor akhir 19-21, 19-21.
Ruzana mengakui bahwa kekalahannya disebabkan karena pada saat poin-poin krusial tidak bisa memanfaatkannya dengan baik.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh sang pelatih, Morico Harda yang mendampingi Ruzana di Malaysia.
"Gim pertama, dari awal Ruzana sudah benar menerapkan pola permainan yang diterapkan," ucap Morico.
"Tetapi, di poin-poin tua, lawan lebih berani menyerang dan menekan duluan. Jadi Ruzana tidak bisa keluar dari tekanan."
"Dan di gim kedua, pola permainan tetap sama. Ruzana bahkan sempat memimpin dengan 15-10."
"Tetapi saat lawan mendapat tambahan dua poin, di situ Ruzana jadi takut-takut dan kehilangan fokus. Dia pun banyak melakukan kesalahan sendiri," pungkas Morico.
Dengan kekalahan Komang dan Ruzana sektor tunggal putri menyisakan tiga wakil yang menjadi harapan untuk meraih gelar juara.
Indonesia sudah memastikan menempatkan satu wakil di semifinal, pasalnya Stephanie Widjaja akan menghadapi duel merah putih melawan Saifi Rizka Nurhidayah.
Sementara itu, Aisyah Sativa Fatetani akan berhadapan dengan wakil dari Chinese Taipei, Chiu Pin-Chian untuk berebut tiket ke semifinal.
Baca Juga: Chia/Soh Akui Permainan Mereka Belum Menunjukkan Kualitas Juara Dunia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar