Sebagaimana diketahui, FIFA meminta untuk venue Piala Dunia U-20 2023 sudah harus mengunakan sigle seat sebagai penunjang sarana dari stadion Dipta.
Pengelola berharap untuk kompetisi internasional nanti diharapkan tak ada kendala pada ketersediaan listrik dan bangku penonton.
Atensi kepada kedua hal itu pastinya akan segera diproses oleh pemerintah ahar kesiapan stadion Kapten I Wayan Dipta pun semakin baik.
“Apa yang diinginkan FIFA dan masyarakat dunia sepak bola bisa kita penuhi. Dari pandangan saya stadion Dipta sudah oke tinggal bagaimana kekurangan yang ada bisa dipenuhi,” tutur Djohar.
“Mungkin catatan penting juga adalah perihal kelistrikan dan single seat standar FIFA agar penyelenggaraan kompetisi tidak terganggu. Secara umum sangat bagus dan Bali sangat siap menyambut pelaksanaan Piala Dunia U-20.”
Baca Juga: Pernyataan Tumpang Tindih Menpora hingga FIFA soal Pemakaian GBK Jelang Piala Dunia U-20 2023
Pemerintah sejak awal November memang sudah berfokus pada venue-venue Piala Dunia U-20 2023.
Hal ini dilakukan untuk perbaikan dan kekurangan jelang ajang dua tahunan tersebut.
Selain Stadion Kapten I Wayan Dipta, ada beberapa stadion juga yang tengah menjadi sorotan yani Stadion Manahan (Solo), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan Stadion Jakabaring (Palembang).
Stadion-stadion ini saat ini terus diperbaiki dan dimaksimalkan hingga nantinya bakal dipakai untuk Piala Dunia U-20 2023.
Kompetisi internasional sepak bola muda itu bakal digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Komentar