"Di gim ketiga, memang kekuatan otot kaki saya sudah berkurang. Jadi tidak bisa bermain lebih cepat lagi dan hanya mengikuti lawan saja."
Stephanie mengaku akan belajar lagi, terutama ketika bertemu dengan pemain yang secara pengalaman dan cara bermain lebih unggul.
"Kekalahan ini harus menjadi pelajaran penting bagi saya. Bagaimana harus lebih siap dan tahan untuk menghadapi pemain lama dan sudah matang seperti dia," katanya.
Stephanie juga mengungkapkan bahwa postur jangkung yang dimiliki Gao menjadi kendala bagi dirinya.
"Karena punya tubuh tinggi, itu menjadi keunggulan lawan. Jadi, dia bisa menang di jangkauan dan bola belakangnya memang tajam-tajam," ucap Stephanie mengakhiri.
Sementara itu pemain tunggal putra, Bobby Setiabudi, takluk dari wakil asal China, Lei Lan Xi, dengan skor 18-21, 7-21.
Pasangan ganda putra, Muhammad Juan Elgiffani/Muhammad Nendi Novatino, juga dikalahkan dari wakil China, Chen Bo Yang/Liu Yi, dengan skor 13-21, 21-13, 12-21.
Dengan hasil ini, Indonesia hanya menempatkan pemain tunggal putra, Syabda Perkasa Belawa, sebagai satu-satunya wakil pada partai final.
Baca Juga: Bright Up Cup 2022 - Fajar/Pramudya Petik Pelajaran Usai Keluar sebagai Runner-up
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar