Ikhsan maju ke babak delapan besar seusai mengatasi perlawanan Soong Joo Ven. Lewat laga berdurasi 71 menit, wakil Pelatnas Cipayung ini sukses mengalahkan pemain Malaysia itu dengan skor 15-21, 21-18, 21-12.
"Tidak menyangka saya bisa menang, apalagi ini merupakan pertemuan pertama. Tadi kunci kemenangan saya adalah bermain nothing to lose," kata Ikhsan dilansir BolaSport.com dari PBSI.
"Saya juga lebih berani, ngotot, dan mengusung daya juang tinggi. Pokoknya, saya tidak mau kalah saja. Pada gim pertama, main saya selalu tertekan. Saya juga salah salah strategi," aku Ikhsan.
"Awalnya saya mau berinisiatif lebih menyerang dan mengontrol permainan depan, ternyata dia yang malah bisa ngontrol permainan depan," ucap Ikhsan
Setelah kalah di gim pertama, menurut Rumbay, pada gim kedua, dirinya merasa lebih yakin bisa mengalahkan lawan.
Dengan pola permainan yang dikembangkan, dia bisa membuat Soong jadi lebih sulit untuk mengembalikan shuttlecock yang diarahkan jauh dari jangkauannya. Lawan pun dibuat pontang-panting.
"Pada gim kedua, saya batasi serangan lawan. Saya membuat lawan lebih sulit. Lawan bisa saya buat pontang-panting," ujar Ikhsan.
Pada gim ketiga, dari awal, Rumbay bisa mengontrol permainan. Dia juga tampil habisan-habisan. Selain itu, lawan juga makin kesulitan untuk mematikan permainannya.
"Saat unggul jauh, saya makin yakin bisa mengalahkannya. Apalagi lawan juga tambah bingung untuk bisa mematikan permainan saya. Saya lebih berani dan menikmati pertandingan," ujar Rumbay.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tournamentsoftware.com, PBSI.id |
Komentar