"Sebenarnya saya tadi bisa menyerang dan bisa tembus. Tetapi itu didapat lewat pola permainan yang panjang dan harus diolah lebih dulu," ucap Ikhsan.
"Kalau lawan diajak reli dulu, saya lihat sebenarnya ada celah juga yang bisa ditembus. Harus lewat pancingan lebih dulu untuk merusak posisi lawan."
"Cuma, lagi-lagi, saya kurang sabar," ujar Ikhsan.
Ikhsan pun berniat untuk membenahi diri demi bisa bersaing di turnamen dengan level yang lebih tinggi.
"Kalau evaluasi dari saya sendiri, semua jenis latihan harus ditambah," ucap Ikhsan.
"Semuanya harus mau lebih. Karena di turnamen kelas super 300 itu persaingannya tidak segampang seperti di level challenge."
Ikhsan menjelaskan seorang pemain yang tampil di turnamen level super 300 itu harus benar-benar memiliki senjata yang komplet.
Dia mengatakan pengalaman bertanding di turnamen level yang lebih tinggi akan meningkatkan pemain dalam aspek keterampilan, teknik, fisik, daya juang, dan pola pikir.
"Saya sebenarnya mulai beradaptasi dengan pola permainan para pemain di level atas seperti di Australia Terbuka ini," kata Ikhsan.
"Turnamen sekelas super 300 ini pola dan tingkat persaingannya seperti apa, saya mulai tahu."
"Sebagai pemain yang selama ini belum banyak tampil di turnamen super 300, saya seperti mendapat ujian baru di sini," tutup Ikhsan.
Baca Juga: Selamat! Gregoria Sukses Amankan Tiket BWF World Tour Finals 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar