Melihat tren performa, Dejan/Gloria bisa dibilang lebih baik daripada Kim/Jeong.
Kim/Jeong selalu terhenti di babak pertama dalam tiga turnamen sebelumnya.
Memang, semua kekalahan mereka terjadi di level turnamen yang lebih tinggi yaitu Japan Open, Denmark Open, dan French Open, turnamen-turnamen Super 750.
Beralih ke Gregoria, potensi pertandingan sengit akan dihadapi eks juara dunia junior ini saat bersua rival lama, Han Yue (China).
Gregoria punya kenangan manis ketika mengalahkan Han pada pertandingan semegah final Kejuaraan Dunia Junior 2017.
Akan tetapi, Han selalu mengalahkannya dalam dua pertemuan terakhir, termasuk saat semifinal Hylo Open 2022 yang berlangsung awal bulan ini.
Gregoria kalah dengan skor tipis 19-21, 19-21 dari Han Yue.
Bagi Gregoria, kemenangan akan menambah kepercayaan diri yang sedang dibangunnya setelah sempat terpuruk dalam beberapa tahun terakhir.
Gregoria juga sedang berada dalam tren yang cukup konsisten. Ini merupakan semifinal ketiganya dalam tujuh turnamen belakangan.
Baca Juga: Australian Open 2022 - Adnan/Nita Akui Tampil Buruk Usai Kalah Telak
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar