Di Piala Dunia 2018, timnas Swiss finis sebagai runner-up grup di bawah Brasil dengan mereka sukses menahan sang raksasa Amerika Selatan 1-1.
Manuver Swiss layak dicermati karena diam-diam, pencapaian mereka mengagumkan.
Masuk perdelapan final 3 kali dalam 4 edisi terakhir Piala Dunia menjadi bukti Tim Palang Merah bukan kontestan ecek-ecek.
Fakta lain, Swiss masuk kelompok elite sebagai 1 dari hanya 3 tim Eropa, selain Belgia dan Prancis, yang mampu mencapai fase gugur dalam 4 turnamen akbar internasional terakhir.
Daftar Pemain:
- Kiper: Gregor Kobel (Borussia Dortmund), Philipp Kohn (RB Salzburg), Jonas Omlin (Montpellier), Yann Sommer (Borussia Monchengladbach)
- Bek: Manuel Akanji (Manchester City), Eray Comert (Valencia), Nico Elvedi (Borussia Monchengladbach), Ricardo Rodriguez (Torino), Fabian Schar (Newcastle United), Silvan Widmer (Mainz)
- Gelandang: Granit Xhaka (Arsenal), Edimilson Fernandes (Mainz), Fabian Frei (Basel), Remo Freuler (Nottingham Forest), Ardon Jashari (Luzern), Fabian Rieder (Young Boys), Xherdan Shaqiri (Chicago Fire), Djibril Sow (Eintracht Frankfurt), Renato Steffen (Lugano), Denis Zakaria (Chelsea), Michel Aebischer (Bologna)
- Penyerang: Breel Embolo (Monaco), Christian Fassnacht (Young Boys), Noah Okafor (RB Salzburg), Haris Seferovic (Galatasaray), Ruben Vargas (Augsburg)
- Pelatih: Murat Yakin
Kamerun melakukan comeback setelah gagal masuk Piala Dunia 2018 di Rusia.
Dalam dua edisi sebelum itu, mereka menjadi bulan-bulanan lawan karena selalu kalah di fase grup Piala Dunia 2010 dan 2014.
Setelah finis di peringkat tiga Piala Afrika 2021, The Indomitable Lions memasang target lolos perdelapan final Piala Dunia untuk menyamai pencapaian terbaik pada 1990 silam.
Hanya, persiapan mereka menuju Qatar tidak mengesankan dengan melalui 4 laga terakhir tanpa kemenangan (2 seri, 2 kalah) melawan tim yang selevel ataupun di bawahnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com, Opta, FIFA.com |
Komentar