Pelatih asal Prancis itu jadi nama perdana yang mampu mengantarkan Jepang meraih prestasi terbaik di Piala Dunia, yaitu mencapai babak 16 besar pada edisi 2002.
Baca Juga: Piala AFF 2022 - Segrup dengan Timnas Indonesia, Bek Persib Nantikan Panggilan Timnas Filipina
Namun, kekalahan atas timnas Indonesia membuyarkan pencapaiannya dan membawanya ke jurang pemecatan.
QFA atau PSSI nya Qatar pun tak menyerah agar bisa menjadi salah satu kekuatan terbaik di sepak bola Asia.
QFA sempat mencoba naturalisasi beberapa pemain top dunia, seperti legenda Werder Bremen, Ailton, namun terburu batal oleh aturan naturalisasi baru FIFA yang mewajibkan adanya hubungan darah atau lama tinggal untuk bisa membela negara yang bersangkutan.
QFA sempat mencoba banyak nama-nama pelatih kondang seperti Bruno Metsu dan Milovan Rajevac yang pernah mengantar negara yang diasuhnya ke babak perempat final Piala Dunia.
Namun usaha tersebut masih gagal total untuk mengantar Qatar untuk lolos ke Piala Dunia atau jadi yang terbaik di Piala Asia.
Baca Juga: Mental Eropa Berbicara saat Slovakia Comeback Lawan Timnas U-20 Indonesia
Tentu, Qatar dengan penduduk tak lebih dari 500.000 orang harus bisa mencari bakat semaksimal mungkin.
Karena itu, pemerintah Qatar pun membangun Aspire Academy untuk mendorong munculnya talenta-talenta berkualitas sekaligus mengakali aturan naturalisasi dari FIFA.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar