BOLASPORT.COM - Dua dekade yang lalu, timnas Qatar bukanlah siapa-siapa di sepak bola Asia bahkan sempat kalah memalukan dari timnas Indonesia.
Qatar pada masa lalu jadi negara yang dianggap sepele di sepak bola Asia.
Bahkan hampir dua dekade yang lalu, Qatar jadi salah satu saksi perjalanan indah timnas Indonesia pada gelaran Piala Asia.
Pada waktu itu, timnas Indonesia sukses membukukan kemenangan perdana saat menghadapi Qatar.
Pada Piala Asia 2004, timnas Indonesia sukses menundukkan Qatar dengan skor 2-1.
Padahal waktu itu, PSSI-nya Qatar sudah mendatangkan pelatih paling top waktu itu, Philippe Troussier dari Prancis.
Nama Philippe Troussier bukanlah sosok sembarangan di dunia persepakbolaan Asia waktu itu.
Ia menjadi salah satu tokoh di balik kebangkitan sepak bola Jepang usai kalah memalukan di putaran final Piala Dunia 1998.
Ia datang ke Qatar usai bawa Jepang jadi jawara Piala Asia 2000 dan runner-up Piala Konfederasi 2001.
Pelatih asal Prancis itu jadi nama perdana yang mampu mengantarkan Jepang meraih prestasi terbaik di Piala Dunia, yaitu mencapai babak 16 besar pada edisi 2002.
Baca Juga: Piala AFF 2022 - Segrup dengan Timnas Indonesia, Bek Persib Nantikan Panggilan Timnas Filipina
Namun, kekalahan atas timnas Indonesia membuyarkan pencapaiannya dan membawanya ke jurang pemecatan.
QFA atau PSSI nya Qatar pun tak menyerah agar bisa menjadi salah satu kekuatan terbaik di sepak bola Asia.
QFA sempat mencoba naturalisasi beberapa pemain top dunia, seperti legenda Werder Bremen, Ailton, namun terburu batal oleh aturan naturalisasi baru FIFA yang mewajibkan adanya hubungan darah atau lama tinggal untuk bisa membela negara yang bersangkutan.
QFA sempat mencoba banyak nama-nama pelatih kondang seperti Bruno Metsu dan Milovan Rajevac yang pernah mengantar negara yang diasuhnya ke babak perempat final Piala Dunia.
Namun usaha tersebut masih gagal total untuk mengantar Qatar untuk lolos ke Piala Dunia atau jadi yang terbaik di Piala Asia.
Baca Juga: Mental Eropa Berbicara saat Slovakia Comeback Lawan Timnas U-20 Indonesia
Tentu, Qatar dengan penduduk tak lebih dari 500.000 orang harus bisa mencari bakat semaksimal mungkin.
Karena itu, pemerintah Qatar pun membangun Aspire Academy untuk mendorong munculnya talenta-talenta berkualitas sekaligus mengakali aturan naturalisasi dari FIFA.
Caranya, Aspire Academy akan membuka beasiswa untuk para imigran dari seluruh dunia sejak usia 4-5 tahun dan diberikan kesempatan menikmati fasilitas terbaik di sana.
Hasilnya, Qatar pun berhasil jadi kekuatan baru di sepak bola Asia dan sukses jadi juara pada Piala Asia 2019 dengan kekuatan para pemain yang lahir di luar Qatar.
Pada gelaran Piala Asia 2019, Qatar sukses dengan mengandalkan dua pemain yang lahir di luar negaranya.
Baca Juga: Elkan Baggott dkk Terjerumus ke Zona Merah Usai Gillingham FC Dihajar Newport Country
Sementara pada gelaran Piala Dunia 2022 nanti, Qatar akan mengandalkan 10 pemain yang lahir dari luar negaranya.
Para pemain yang lahir di luar negeri inilah yang bakal jadi andalan baru timnas Qatar, seperti Almoez Ali yang lahir di Sudan dan Bassam al-Rawi yang lahir di Irak.
Pada laga melawan Ekuador pada Minggu (20/11/2022) malam WIB, Qatar bakal jalani debut setelah sekian lama pada ajang Piala Dunia sebagai tuan rumah.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar