Juru taktik berusia 54 tahun ini menjadi otak di balik penampilan gemilang Jepang dalam menumbangkan Jerman.
Perubahan taktik dan permainan pada babak kedua setelah tertinggal 0-1 menjadi senjata.
Mengawali laga dengan formasi 4-2-3-1, Jepang akhirnya berganti ke bentuk 3-4-3 saat babak kedua.
Gol-gol kemenangan pun berasal dari dua pemain pengganti, yakni Ritsu Doan dan Takuma Asano.
Hajime Moriyasu with a fantastic tactical change and set of substitutions as Japan beat four-time world champions Germany 2-1.
He changed his 4-2-3-1 to a 3-4-3 to generate more attacking threat, and duly saw his team beat Germany for the very first time. ????????????#JPN pic.twitter.com/pO7qDRRhfj
— The Coaches' Voice (@CoachesVoice) November 23, 2022
Pelatih kelahiran Kota Nagasaki tersebut lantas banjir pujian atas kegeniusan yang diterapkannya.
Moriyasu mengawali karier kepelatihan sebagai asisten pada 2004 di klub kasta teratas Liga Jepang, Sanfrecce Hiroshima, selama enam tahun hingga 2010.
Kemudian, Moriyasu sempat berpindah selama dua musim hingga 2012 menjadi asisten pelatih di Albirex Niigata.
Atas kemampuannya, dirinya direkrut kembali oleh Sanfrecce Hiroshima pada 2012, tetapi kali ini sebagai pelatih.
Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Bermain Pas-pasan tapi Jadi MOTM Laga Belgia Vs Kanada, De Bruyne Kebingungan
Lima tahun menukangi Hiroshima, Moriyasu memimpin 265 pertandingan dengan rerata 1,66 poin.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Theguardian.com |
Komentar