"Dari awal turnamen World Tour, kami tidak pernah menyangka siapa yang akan lolos ke World Tour Finals. Ya mungkin Viktor (Axelsen/Denmark) itu sudah hampir pasti lah karena memang track record terakhirnya juga tahun lalu bagus," aku Jonatan.
"Selepas itu, ya tidak ada. Kami tidak pernah terpikir HS Prannoy, Kodai lolos begitu juga Loh Kean Yew dan Lu Guang Zu yang bertama kali lolos ke World Tor Finals. Jadi banyak pemain yang pertama kali lolos dan saya sama Ginting juga kedua kalinya."
" Ya lumayan ada pengalaman dari World Tour Finals ebelumnya. Mudah-mudahan dari pengalaman itu bisa kami manfaatkan untuk world tour besok," ujar Jonatan.
World Tour Finals menggunakan sistem grup dengan semua pemain dalam satu grup akan saling bertemu (round robin).
Menurut Jonatan, ada perbedaan ketika bertanding dalam grup format round robin dengan langsung format fase gugur.
"Berdasarkan pengalaman saya waktu terakhir main world tour finals, itu pengalaman yang berharga karena ketika match pertama saya menang, dan menangnya itu cukup meyakinkan lawan (Anders) Antonsen yang waktu itu dia ada di ranking ke-3 atau ke-4 agak cukup pede."
"Ketika round robbin kami tidak boleh hanya cukup menang satu kali karena apa pun bisa terjadi. Dan akhirnya saya kalah dengan Wang Tzun Wei dan Kento Momota. Jadinya malah tidak lolos fase grup," ucap Jonatan.
"Akhirnya malah Wang Tzu Wei yang kalah pada laga pertama lalu menang pada dua pertandingan terakhir. Itu yang mungkin harus diantisipasi karena sistem di grup ini menang-kalah di babak awal itu cukup penting. Memang satu dua pertandingan awal itu memang harus dijaga fokusnya."
Setelah BWF World Tour Finals 2022, Jonatan juga mulai mempersiapkan diri menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang perhitungannya pada Juni.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar