BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Max Biaggi, menyakini bahwa bukan Honda atau Yamaha yang bisa menandingi ganasnya Ducati musim depan melainkan Aprilia.
Musim 2022 menjadi musimnya Ducati di MotoGP, triple crown sukses diraih oleh pabrikan asal Borgo Panigale tersebut, setelah menjadi yang terbaik di klasemen pembalap, tim dan konstruktor.
Keberhasilan tersebut menjadi akhir penantian panjang, sekaligus menghancurkan dominasi pabrikan Jepang di MotoGP.
Sejak 40 tahun lebih Yamaha, Honda dan Suzuki jadi pabrikan yang paling sering mengantarkan pembalapnya meraih juara dunia.
Pabrikan lain hanya sebagai pemanis di MotoGP, meski pada tahun 2007 Ducati mampu meraih gelar juara dunia.
Namun, setelah itu Ducati kembali tertinggal dari pabrikan Jepang, baru tahun ini mereka kembali menunjukkan tajinya setelah 15 tahun lamanya.
Tahun ini bersama Francesco Bagnaia, Ducati sukses mengalahkan Fabio Quartararo yang menunggangi YZR-M1 dari tim Monster Energy Yamaha.
Setelah musim yang mengesankan, timbul pertanyaan pada musim 2023 mendatang pabrikan mana yang bisa menandingi Ducati.
Mungkin banyak yang mengira bahwa Yamaha dan Honda akan kembali menjadi saingan terberat bagi Ducati, akan tetapi Max Biaggi memiliki pandangan berbeda.
Baca Juga: Radar 91 Poin Fabio Quartararo untuk Mentalitas Sangar Murid Valentino Rossi
Menurut pembalap yang mengoleksi empat titel juara dunia tersebut, pabrikan Eropa lainnya yaitu Aprilia bisa menandingi keganasan Ducati di atas lintasan.
Hal tersebut berkaca pada apa yang dilakukan Aprilia musim ini, bersama Aleix Espargaro dan Maverick Vinales. Bersama kedua pembalap Aprilia mampu tampil kompetitif.
Meski tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, salah satunya adalah masalah konsistensi.
"Ducati mengalami tahun yang gila, sekarang mereka harus melakukannya lagi, tapi saya berharap Aprilia mampu menandingi mereka," ucap Biaggi dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP, Jumat (25/11/2022).
Optimisme Biaggi semakin besar setelah Aprilia musim depan akan mendapatkan tambahan pasukan baru, hal tersebut terjadi setelah tim RNF Racing merapat ke Aprilia untuk menjadi tim satelit.
Dengan adanya tim satelit tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi Aprilia, pasalnya Aprilia akan memiliki empat pembalap di atas lintasan.
Sehingga input untuk pengembangan motor RS-GP jadi lebih banyak, tinggal bagaimana para mekanik menerjemahkan data masukan tersebut dan menemukan solusinya.
"Dengan menambah dua Aprilia menjadi empat, sehingga pertukaran data dapat membantu mempercepat pengembangan RS-GP," ucap Biaggi.
Di sisi lain Espargaro yang musim 2022 ini menjadi tumpuan Aprilia, cukup pede bahwa Aprilia bisa menandingi Ducati musim depan.
Baca Juga: Gacor di Moto3, Pembalap Ini Lebih Senang Jadi Titisan Jorge Lorenzo daripada Marc Marquez
Hal tersebut didasarkan pada beberapa alasan, salah satunya adalah Ducati memiliki para pembalap terbaik yang justru menurut Espargaro akan menimbulkan ketegangan di internal mereka.
"Bagi saya, Aprilia adalah merek yang paling berkembang," ucap Espargaro dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Yamaha memiliki banyak masalah. Ducati memiliki motor yang sangat bagus, tetapi dengan semua pembalap mereka yang ingin menang pasti akan ada banyak ketegangan."
"Honda punya masalah besar begitu juga dengan KTM.
"Dengan lingkungan yang kami miliki di Aprilia, motor yang telah kami kembangkan, grup yang telah kami bangun, masa depan tampak sangat menarik bagi saya."
Baca Juga: Marco Bezzecchi Girang Pakai Warisan Francesco Bagnaia untuk MotoGP 2023
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es, Corsedimoto.com |
Komentar