"Orang-orang tahu saya melakukannya untuk mengeluarkan kemampuan tim yang lebih bagus," kata De Bruyne menambahkan.
Menurut De Bruyne, ia sendiri sebenarnya sudah paham cara meredakan emosi yang berlebihan.
Biasanya, De Bruyne langsung memikirkan skenario lanjutan untuk menenangkan diri.
Akan tetapi, Belgia saat ini tengah berlaga di Piala Dunia 2022 dan setiap pertandingan sangat krusial.
Kemenangan pada laga pertama menjadi modal yang bagus untuk membuka perjalanan Belgia di turnamen akbar tersebut.
Masalahnya, De Bruyne ternyata bukan tipe orang yang mudah puas dengan kemenangan.
Meski Belgia meraih tiga poin atas Kanada, De Bruyne merasa kecewa karena performa timnya dinilai belum maksimal.
Gelandang serang berusia 31 tahun ini merasa lebih tenang jika Belgia mampu menampilkan permainan yang solid.
Hal tersebut menjamin hasil yang lebih bagus dan tidak harus bergantung kepada keberuntungan semata.
De Bruyne pun mencoba memperbaiki tim dan berjanji untuk mengelola emosinya secara lebih positif.
Seperti pemain Belgia lainnya, De Bruyne ingin membawa De Rode Duivels meraih prestasi lebih bagus daripada di Piala Dunia 2018.
Saat itu, Belgia mampu finis pada posisi ketiga.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | ESPN.com |
Komentar