"Untuk persaingan kembalikan ke pelatih. Tergantung pelatih siapa yang mau dipasang. Saya atau siapa pilihan ada di pelatih."
"Saya sebagai pemain selalu siap. Walaupun dipasang atau tidak, tetap saya siap," tutur pemain kelahiran Kepulauan Yapen Papua ini.
Di Timnas Indonesia, Yassa didorong bermain lebih bertahan. Hal ini berbeda dari perannya di PSM yang cenderung menyerang.
Baca Juga: Tekad Kapten Timnas U-20 Indonesia Usai Selesaikan TC di Eropa
Dia pun mengaku sempat mengalami kesulitan. Namun, seiring berjalannya waktu, Yassa bisa menyesuaikan.
Posisinya di Timnas tidak berbeda jauh dari PSM. Hanya, di Timnas dia dituntut bermain bukan hanya di satu posisi.
"Memang di awal agak sulit, tetapi butuh latihan dan akhirnya bisa menyesuaikan," akunya.
"Cuma mungkin saya dituntut untuk tidak main satu posisi saja. Masih bisa leluasa ke atas maupun ke gelandang ke sayap kembali ke bek. Di PSM saya dituntut untuk menyerang dan bertahan saja," katanya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tribun Timur |
Komentar