Formasi ini terhitung yang paling awal diperkenalkan oleh Shin Tae-yong ke timnas Indonesia saat dua laga terakhir babak kedua Kualifikasi Piala Dunia zona Asia 2022.
Pola ini juga dipakai saat timnas Indonesia menang 2-1 atas Curacao pada Selasa (27/9/2022).
Namun formasi ini terhitung sangat fleksibel di lapangan, karena timnas Indonesia bisa memainkan dua atau tiga pola sekaligus saat bermain dengan pola dasar ini.
Timnas Indonesia bisa berubah pola jadi 4-4-1-1 atau 4-2-3-1 saat bertahan, tergantung kualitas lawan.
3. 4-2-3-1
Pola ini rutin dipakai Shin Tae-yong saat melakoni Piala AFF 2020.
Kala itu, timnas Indonesia berhasil menembus partai puncak, namun harus puas sebagai runner-up.
Shin Tae-yong memilih dua gelandang bertahan murni yang andal dalam memutus serangan lawan, kala itu Alfeandra Dewangga dan Rachmat Irianto jadi andalan untuk posisi ini.
Pola ini bisa langsung berubah jadi lima bek saat Dewangga atau Irianto bakal jadi bek kelima saat posisi bertahan.
Meski terkesan bermain aman, timnas Indonesia berhasil menepis anggapan tersebut dengan catatan 20 gol sepanjang turnamen.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar