Antonsen akan kehilangan privilese ini kecuali jelang tampil di turnamen seperti Kejuaraan Eropa, Kejuaraan Dunia, Olimpiade, dan Piala Thomas/Sudirman.
Meski begitu, Antonsen menegaskan bahwa keputusannya sudah bulat.
"Saya telah mencapai titik di mana saya memiliki keinginan dan ambisi untuk melatih diri saya dengan cara yang baru," katanya.
"Saya akan berbasis di Dubai tetapi juga ingin pergi dan berlatih di negara-negara lainnya untuk mengetahui berbagai pendekatan serta budaya latihan."
Viktor Axelsen telah membuktikan bahwa pebulu tangkis masih bisa berkembang dengan sistemnya demikian.
Sejak berlatih secara penuh di Nad Al Sheba Sports Complex pasca-Olimpiade Tokyo tahun lalu, Axelsen tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Pemain nomor satu dunia ini masih mendominasi. Tahun ini dia memborong gelar dari turnamen penting seperti Kejuaraan Dunia, All England, dan Indonesia Open.
Di Dubai Axelsen mendapatkan lingkungan yang lebih ideal untuk menekan penyakit asma dan alergi serbuk sari yang dideritanya.
Berbasis di Dubai juga mempersingkat perjalanannya ke Asia, di mana sebagian besar turnamen besar bulu tangkis digelar.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2022 - Tak Cukup Hanya Lolos untuk Gregoria
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badminton.dk |
Komentar